Peristiwa
Peristiwa Sapi Mati Mendadak Kembali Terjadi di Bejiharjo, Dinas Lakukan Uji Laboratorium
Karangmojo,(pidjar.com)–Peristiwa sapi yang mati secara mendadak kembali terjadi di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Selasa (27/08/2019) pagi tadi. Kali ini sapi jenis betina yang mati merupakan ternak milik Sunaryo warga Padukuhan Kulwo, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Berkaitan dengan hal ini, petugas Dinas Pertanian dan Pangan, Dokter Hewan dan sejumlah lini terkait telah melakukan pengecekan pada sapi tersebut. Usai dilakukan assesement, sapi itu juga telah dikubur di lingkungan sekitar.
Informasi yang berhasil dihimpun, sekitar pukul 05.00 WIB, Sunaryo berniat memberi minuman pada sapi miliknya. Tetapi saat itu, ia melihat sapi miliknya sudah dalam kondisi ambruk. Semula pemilik hanya mengira jika sapinya hanya tidak mau berdiri saja. Namun kemudian, Sunaryo sadar ada yang tidak beres saat ditepuk-tepuk, tidak ada respon dari sapi miliknya tersebut. Baru kemudian ketika dicek, diketahui jika sapi sudah dalam kondisi mati.
Pemilik sendiri kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Dukuh setempat untuk dilakukan pemeriksaan secara bersama-sama. Berdasarkan informasi, sebenarnya tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan sebelum sapi betina itu mati. Tidak terjadi penurunan suhu atau napsu makan berkurang ataupun gejala lainnya yang menunjukkan sapi sedang sakit.
“Ada laporan dari warga kemudian petugas kesehatan hewan terjun ke lokasi untuk pengecekan,” terang Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto saat dikonfirmasi.
Adapun dari dinas dan petugas terkait kemudian melakukan pengecekan kondisi pada tubuh sapi tersebut. Setelah dilakukan penanganan dan pengecekan, petugas kemudian mengubur bangkai sapi tersebut di lingkungan sekitar.
Bambang mengatakan, sapi betina yang mati itu berusia sekitar 3 tahun. Petugas telah mengambil sampel darah, suap lubang tubuh, sampel tanah di kandang, dan pakan yang semula diberikan oleh pemilik ternak. Selanjutnya petugas mengirim sampel-sampel tersebut ke laboratorium untuk dilakukan pengecekan.
“Sudah kami tangani, sampel yang diambil dikirim ke BB Veteriner untuk uji laboratorium,” tambah dia.
Uji lab yang dimaksud untuk mengetahui penyebab matinya hewan ternak tersebut. Apakah karena anthrax atau penyakit dan sebab lainnya. Kejadian ini sendiri mendapatkan penanganan khusus lantaran beberapa waktu silam, sejumlah hewan ternak di Bejiharjo mati lantaran virus anthrax.
“Untuk kasus ini, kita belum bisa memastikan penyebabnya apa. Hasil uji laboratorium baru dikirim beberapa hari ke depan baru bisa diketahui,” tutup dia.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini