fbpx
Connect with us

Pariwisata

Rangkakan PAD Retribusi Wisata Berkat Tahapan Uji Coba Pembukaan Pantai Selatan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Belasan ribu wisatawan mendatangi empat obyek wisata di Gunungkidul yang dibuka selama masa uji coba pertama. Sebuah antusiasme yang cukup besar mengingat obyek-obyek wisata selama tahapan uji coba pertama ini hanya dibuka pada 24 hingga 30 Juni 2020. Dari jumlah wisatawan yang datang tersebut, cukup menggeliatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gunungkidul dari sektor wisata yang selama ini mandheg.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mencatat, terdapat 13.666 wisatawan yang datang pada masa uji coba selama sepekan. Dari total tersebut, pemerintah berhasil meraup retribusi sebesar Rp.120.639.500,-.

“Kami tidak menentukan jumlah kunjungan dan target PAD pada masa uji coba ini,” ucap Harry kepada pidjar.com, Rabu (01/07/2020).

Menurutnya, saat ini yang menjadi target pemerintah yakni ketaatan dan kedisiplinan para wisatawan. Selain itu, para pemilik usaha dari sektor wisata tetap menjalankan usahanya dengan menggunakan Standar Operasional Prosedur Protokol Kesehatan.

“Target kami cukup jelas, agar semua pihak patuh terhadap aturan maupun protokol,” imbuh dia.

Di sisi lain, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul pada 2020 ini dipastikan tak tercapai. Sebab libur lebaran yang biasanya menjadi salah satu momen menarik banyak kunjungan, kemarin tidak bisa diandalkan. Saat masa libur lebaran, obyek wisata memang masih ditutup berkaitan dengan pandemi covid yang terjadi.

Berita Lainnya  Minggu Ini, Pemkab Gunungkidul Mulai Distribusikan Belasan Ribu Bantuan Jaring Pengaman Sosial

Sebelumnya, sektor pariwisata pada tahun 2020 ini menargetkan PAD retribusi sebesar Rp 29 miliar. Dari jumlah tersebut, sampai saat ini baru tercapai sekitar Rp5,6 miliar.

“Target PAD jelas tidak terpenuhi. Apalagi di libur lebaran yang biasa banyak kunjungan. Sudah tidak mungkin karena pandemi covisld19,” paparnya.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pantai Kukup, Muji belum berani membuka warung makan miliknya. Menurutnya kesadaran wisatawan masih cukup rendah dalam hal melindungi diri dengan masker maupun melakukan social distancing.

“Masih banyak yang bergerombol, lagipula saya juga tidak tau mereka asalnya dari mana, takutnya dari wilayah zona merah,” ucap Muji.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler