Sosial
Serba-serbi Cerita Pelaku Klithih, Pijit Orang Tua Usai Bacok Korbannya
Wonosari,(pidjar.com)–Sejumlah pelaku klitih yang kini menghuni Lembaga Permasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Yogyakarta di Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari diketahui memiliki kisah unik. Selain tanpa motif dalam melakukan kejahatannya, ada pula yang mengungkapkan penyesalannya dengan memijit orang tuanya setelah melakukan aksi kejahatan.
Kepala LPKA Yogyakarya, Teguh mengatakan, pelaku kejahatan jalanan atau klitih yang berhasil ditangkap di wilayah Yogyakarta kini menjalani pendampingan di LPKA Yogyakarta. Dalam penanganannya, pihaknya sempat mengorek informasi terkait dengan motif yang melandasi aksi kejahatan tersebut.
“Pelaku klitih ini memang berbeda jika dibandingkan dengan kejahatan-kejahatan di tempat lain. Saat kita ngobrol, di sini mereka ngomong gak tau motifnya hanya senang-senang saja sama teman,” kata Teguh, Selasa (28/01/2020).
Teguh menambahkan, dalam interaksi yang dilakukan dengan para tahanan, ia mendapatkan cerita cukup menggelitik dari salah seorang tahanan. Pasalnya, salah satu pelaku merasa menyesal setelah melakukan aksi pembacokan dan mengungkapkan rasa penyesalan itu dengan memijit orang tuanya.
“Ada satu orang yang setelah melakukan pembacokan langsung pulang dan memijit orangtua karena merasa bersalah,” ungkapnya.
Hal lain yang juga diungkapkan para pelaku, saat melancarkan aksinya mereka biasanya dipengaruhi minuman keras. Sehingga tak heran apabila ketika beraksi, para anak tersebut terlihat cukup bengis dan kejam terhadap korban-korbannya yang sebagian bahkan tak mereka kenal.
“Individu itu biasanya hanya berdua dan yang kami tangani terpengaruh minuman keras. Kalau kelompok seperti yang terjadi di Karangkajen itu mereka suporter futsal bertemu di jalan dan terjadi gesekan,” ucapnya.
LPKA sendiri mempunyai tugas untuk mengembalikan mental para tahanan dan meluruskan pola pikir mereka. Tujuannya tak lain adalah agar para tahanan nantinya tidak mengulangi perbuatannya lagi ketika sudah terbebas. Tidak bisa dipungkiri, para warga binaan ini sendiri masih berusia sangat muda dan masih memiliki masa depan.
“Ada tiga langkah pendampingan kepada anak, yaitu kemandirian, kepribadian, dan sosial. Pembianaan kepribadian meliputi agama, kepramukaan dan sekolah. Untuk pembinaan kemandirian setahun ada 3 kali kami beri pelatihan untuk tahun ini ada pangkas rambut dan sablon. Kami juga kerjasama dengan beberapa universitas untuk melakukan pendampingan psikologi,” kata Teguh.
Saat ini, lanjut Teguh, terdapat 16 warga binaan LPKA. Mereka terdiri dari berbagai kasus termasuk penganiayaan. Sedangkan jumlah kapasitas LPKA Yogyakarta sendiri mencapai 90 orang.
“Untuk pelaku klitih di bawah umur tidak serta merta dimasukkan ke LPKA, karena ada beberapa kasus yang diselesaikan dengan cara diversi yaitu penyelesaian masalah di luar sidang,” ungkapnya.
Namun jika klitih yang dilakukan hingga menyebabkan korban jiwa maka mereka akan mendekam di LPKA. Saat ini terdapat 6 orang yang sudah menjalani binaan selama 2 bulan.
“Ke 6 pelaku dipidana selama 4 hingga 7 tahun,” pungkas dia.
-
Uncategorized23 jam yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan