event
Permabudhi DIY Hadirkan Talkshow Kesehatan Mental






Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Talkshow Mindfulness dan Kesehatan Mental- Festival Waisak 2024. Digelar di Ambarukmo Plaza pada Minggu 23 Juni 2024, kegiatan tersebut diinisiasi oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) DIY. Adapun talkshow menghadirkan dua narasumber yaitu Bhikkhu Santacitto dan dr.Sak Liung dengan moderator Totok Tejamano.
Dalam talkshow tersebut membahas tentang banyak metode dalam terapi untuk kasus kesehatan. Indikasi dalam gejala gangguan mental cukup komplek, namun bisa dilihat dari perubahan kebiasaan. Namun banyak pemikiran di luar nalar atau medis sering dijadikan alasan dalam melihat gangguan mental secara menyeluruh.
Hadir pula Plt. Pembimas Buddha Kanwil Kementrian Agama, Didik Widya Putra untuk membuka secara resmi talkshow. Ia menuturkan bahwa pihaknya turut berbangga atas adanya Talkshow Mindfulness dan Kesehatan Mental-Festival Waisak 2024 yang dilangsungkan secara kreatif.
“Saat ini sangat penting dalam membangun keharmonisan antar umat beragama. Selayaknya membangun hubungan baik manusia dan lingkungan. Tanpa lingkungan kehidupan tidak akan seimbang. Secara pribadi kami memberi apresiasi kepada persatuan umat Buddha di Yogya yang membuat acara secara inovatif,”ujar Didik saat secara resmi membuka kegiatan tersebut.
Dalam acara diskusi, dr.Sak Liung menuturkan kesehatan mental menjadi isu penting saat ini melihat dari maraknya masalah kejiwaan dan kasus bunuh diri.







“Sehat itu bukan melulu fisik. Sehat itu menyeluruh, baik mental, fisik spiritual dan sosial. Keempat aspek ini berkaitan. Satu sama lain saling mempengaruhi,”ujar dr.Liung.
Ia menambahkan bahwa ukuran sehat secara mental menggunakan istilah gangguan. Selain itu, kecemasan menjadi gangguan mental yang cukup banyak di saat ini.
“Kelelahan mental dan depresi bisa menyebabkan gangguan mental. Gangguan tersering adalah cemas dan depresi. Gangguan mental ringan, sedang dan berat. Itu akan mempengaruhi proses pengobatan. Pemberian obat untuk menenangkan dan menyeimbangkan bahkan terapi psikoterapi,”ujarnya lagi.
Indikasi adanya gangguan mental
Adalah fungsi dasarnya terganggu misal tidur, makan, aktivitas, perawatan diri terganggu. Kemudian ada perubahan perilaku.
” Adapun perilaku menarik diri. Secara emosi juga karena berkaitan dengan relasi sosial. Hal-hal tersebut yang terjadi terus menerus bisa mempengaruhi kesehatan fisik,”tambahnya.
Bhikkhu Santacitto membawa diskusi pada pengendalian pikiran dari segi spiritual.
“Kita sebisa mungkin memaknai segala hal secara netral. Mental sangat mempengaruhi fisik kita.
Secara batin dan jasmani tidak terpisahkan. Ketika batin dijaga dengan baik, maka jasmani akan baik pula. Begitu juga sebaliknya. Kita bisa memahami dharma dengan baik untuk perawatan batin,”ujar Bhikkhu Santacitto. (Apri)
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib