film
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan






Jogja, (pidjar.com) – Hadirnya film bergenre romansa, Komang, berhasil menghipnotis penonton di Jogja City Mall, Sabtu (5/4/2025).
Penonton tampak antusias menyaksikan film yang diangkat dari kisah nyata perjalanan cinta Raim Laode dan Komang Ade Widiandari. Tak sedikit pula penonton yang tampak menitikkan air mata menyaksikan adegan film tersebut.
Film berdurasi sekitar 120 menit itu menceritakan tentang Ode, pemuda asal Buton yang jatuh hati pada Ade, perantau asal Bali. Awalnya, hubungan keduanya tampak harmonis dan penuh kebahagiaan meski terhalang perbedaan keyakinan.
Kisah cinta Ode dan Ade mulai diuji ketika perbedaan keyakinan, status sosial dan kehadiran pria lain yang seiman dengan Ade menjadi tantangan besar.







Kendati begitu, Ode tak menyerah. Ia justru memilih merantau ke Jakarta demi mengejar mimpi, sekaligus membuktikan ketulusan cintanya kepada Ade. Di sisi lain, Ade mulai diliputi keraguan karena Ode semakin sibuk dan terasa menjauh.
Raim Laode mengatakan, kisahnya punya daya tarik tersendiri dan asyik diangkat di layar secara visual, secara dialek dan secara jalur cerita.
“Ini diangkat dari kisah yang tulus, menjadi lagu, menjadi film,” kata Raim.
Kiesha Alvaro, pemeran Raim Laode mengungkapkan, ia bangga bisa memerankan sosok Raim dalam film tersebut. Sebab, ia juga memiliki darah Sulawesi dari sang ayah.
“Saya satu daerah Sulawesi juga, Kak Raim orang Sulawesi di mana juga menjadi kebanggan main di film yang menjadi orang Sulawesi,” jelasnya.
Meski demikian, Kiesha mengaku kesulitan mempelajari karakter san pandangan Raim soal hidup, hingga logat Sulawesi yang cukup kental.
“Cukup kesulitan mempelajari logat, mempelajari karakter Kak Raim, mempelajari pandangan beliau soal hidup, soal kariernya, soal lagu Komang dan segala macem,” ujarnya.
Sementara Aurora Ribero yang berperan sebagai Komang Ade, terbantu dengan dirinya yang tumbuh besar di Bali dalam memainkan perannya.
“Bagus ada pengalaman lebih gampang buat aku memasuki karakter Komang, logat-logatnya, walaupun persiapan dikit, dari pengalaman aku ini lumayan bisa ngebantu aku,” katanya.
Film yang menghabiskan waktu syuting kurang dari satu bulan itu membawa pesan khusus yang bisa dimaknai oleh penonton. Salah satunya adalah merayakan perbedaan.
“Jangan berjuang melawan perbedaan, tapi rayakanlah perbedaan itu supaya cerita hidupmu lebih indah,” pungkas Raim. (Ken).
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter