fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Berang Program-programnya Dihabisi, Suharno : Ini Politis, Yang Rugi Rakyat

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Dicoretnya sejumlah proyek seperti diantaranya pembangunan Sirkuit Balap Semanu dan Embung Raksasa Dadapayu membuat mantan Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno berang. Pencoretan ini disebutnya lebih bermuatan politis, dan hanya bertujuan untuk menghabisi program-program yang digagasnya.

Kepada pidjar.com, Suharno menyatakan bahwa pasca lengsernya ia dari jabatan Ketua DPRD Gunungkidul, ia memang merasa sejumlah program yang digagasnya sengaja untuk digugurkan. Suharno sendiri enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai siapa yang berniat untuk mencoret program-program tersebut. Ia hanya menjelaskan bahwa saat ini ada belasan program yang digagasnya dipaksakan untuk dicoret.

“Ada beberapa yang krusial seperti pembangunan sirkuit, embung raksasa, pengadaan tanah untuk pembangunan wisma, dan masih banyak lainnya,” keluh dia, Minggu (09/09/2018) siang.

Suharno menduga, keputusan pencoretan ini sangat kental dengan nuansa politis. Pasalnya, hampir seluruh program yang digagasnya tersebut telah dalam proses dan selama ini tak pernah ada masalah. Seperti misalnya untuk pembangunan Sirkuit Semanu yang bahkan telah dilakukan pembebasan lahan tahap pertama.

“DED (Detailed Engineering Design) nya sudah siap juga,” papar Suharno.

Demikian juga untuk pembangunan Embung Dadapayu. Embung yang diproyeksikan bisa digunakan sebagai sumber air bagi warga Kecamatan Semanu dan sekitarnya ini juga telah terbahas hingga tingkat pusat. Penganggaran juga sudah dilaksanakan dalam APBD, sementara di KUA PPAS telah tercover anggaran sebesar 37 miliar.

Berita Lainnya  Kisah Perjuangan Astika, Putri Penjual Bakso Yang Berhasil Kuliah di Inggris

“Ini solusi untuk mengatasi kemiskinan air, kok malah dicoret,” geram dia.

Suharno meminta kepada semua pihak agar lebih dewasa. Ada baiknya semua keputusan semacam ini, dilakukan atas dasar pertimbangan kepentingan rakyat, dan bukan atas dasar politik apalagi perihal suka tidak suka.

“Ini yang rugi rakyat lho, bukan saya. Kalau masalah politik juga tidak terkait saya karena kebetulan saya maju dari Dapil lainnya,” imbuh dia.

Demas Kursiswanto saat dilantik menjadi Ketua DPRD Gunungkidul beberapa waktu lalu

Sementara itu, Ketua DPRD Gunungkidul, Demas Kursiswanto menyatakan tak tahu menahu perihal keputusan pencoretan sejumlah proyek besar di Gunungkidul. Menurut Demas, praktis ia baru sekitar seminggu ini menjabat sebagai Ketua DPRD sehingga belum ada keputusan krusial yang dibuat.

Berita Lainnya  Digelontor Anggaran Pembangunan, Dua Puskesmas Ini Akan Jadi Embrio Rumah Sakit Baru di Gunungkidul

“Saya ini baru dilantik pada 3 September, sedangkan penetapan KUA PPAS 2018 sudah dilakukan pada 31 Agustus 2018,” sanggahnya.

Dikatakan Demas, sebenarnya terkait program-program yang ada tersebut, relative sudah sangat bagus. Meski demikian, tentunya diperlukan kajian-kajian akademis lanjutan. Jangan sampai nantinya program dibuat hanya serampangan saja dan putus di tengah jalan. Artinya, perencanaan proyek ini harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan tidak asal-asalan. Apalagi proyek-proyek yang menjadi polemik saat ini adalah proyek dengan biaya yang tak sedikit, sehingga perlu juga dipertimbangkan terkait peruntukan dan tujuannya. Harapannya, seluruh hasil pembangunan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak.

“Kita perlu hati-hati, tidak boleh itu sekedar membelanjakan anggaran yang begitu banyak. Itu kan uang rakyat. Mungkin ini pertimbangan dari eksekutif untuk sementara mencoret program-program ini, jadi bukan politis,” bebernya.

Ketimbang berpolemik dalam proyek yang dicoret tersebut, Demas mengaku akan lebih berkonsentrasi dalam memenuhi target yang dipasangnya saat menjabat Ketua DPRD Gunungkidul pada masa setahun ini. Ia menyatakan akan berkonsentrasi penuh dalam beberapa hal, salah satunya adalah pembangunan sektor pariwisata. Sektor ini disebutnya sangat potensial menjadi kekuatan utama Kabupaten Gunungkidul di masa mendatang.

Berita Lainnya  Menelusuri Jejak Tsunami di Pantai Selatan Gunungkidul

Bagaimana caranya memberikan fasilitas serta sarana dan prasarana kepada masyarakat agar nantinya bisa berinovasi dalam menggarap lokasi wisata sehingga memilik daya tarik tersendiri di kalangan wisatawan. Dengan begitu, maka akan semakin banyak dan bervariasi obyek-obyek wisata di Gunungkidul yang berimbas pula pada semakin melonjaknya tingkat kunjungan wisatawan.

“Saya ingin Gunungkidul menjadi salah satu destinasi wisata terbaik,” pungkasnya. (Renna Anggabenta)

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler