event
Mengenal Sosok Professor Carina Joe, Formulator Vaccine COVID-19 AstraZeneca
Jogja,(pidjar.com)–Penemuan Prof. Carina Joe menjadi perjuangan global melawan wabah COVID-19. Ia telah membuktikan bahwa perempuan Indonesia dapat berkontribusi secara signifikan dalam bidang yang sering kali didominasi oleh kaum laki-laki, serta membawa perubahan melalui inovasi dan pengetahuan.
Dr. Carina Citra Dewi Joe atau yang kerap disapa Prof. Carina Joe merupakan ilmuwan asal Indonesia yang berhasil menemukan formula untuk pembuatan vaksin COVID-19 AstraZeneca dalam jumlah yang besar. Prof. Carina Joe tergabung dalam kelompok ilmuwan Jenner Institute di Universitas Oxford sebagai Senior Postdoctoral Research Scientist di bidang pengembangan vaksin virus.
Taman Cipta Karya Nusantara (TCKN) menggelar sharing session yang diadakan oleh TCKN pada hari Kamis 31 Oktober 2024 di ruang Nusantara gedung TCKN, Sariharjo Ngaglik, Sleman. Dengan tajuk “An Afternoon with Professor Carina Joe (Pioneering Scientist behind The Oxford-Astrazeneca Vaccine) From Indonesia to Oxford: The Journey of Professor Carina Joe in Vaccine Development, kegiatan tersebut terlaksana dengan penuh semangat dan diselimuti energi positif.
Crista Tri Rahayu selaku ketua Yayasan TCKN menyampaikan pihaknya berharap kegiatan ini dapat mengubah persepsi masyarakat bahwa menjadi ilmuan tidak hanya dapat diminati oleh kaum laki-laki.
“Perempuan Indonesia dapat menjadi agen perubahan dalam kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi global. Yayasan TCKN berharap dengan adanya tokoh inspiratif yang membagikan pengalamannya akan terciptanya pemuda inspiratif selanjutnya yang dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional,”ujar Crista.
Dalam diskusi, Prof. Carina Joe berbagi perjalanan inspiratifnya dari awal perjalananya di Indonesia ke laboratorium-laboratorium mutakhir di Oxford, menyoroti tantangan dan keberhasilan penelitiannya, khususnya di bidang pengembangan vaksin dan ditutup dengan tanya-jawab serta photo bersama.
Prof Carina Joe menjelaskan ada banyak tantangan dalam pembuatan vaksin tersebut. “Dalam kondisi normal, proses persetujuan vaksin biasanya memakan waktu sekitar 8 hingga 10 tahun, menyoroti percepatan waktu yang terjadi selama keadaan darurat seperti pandemi Covid-19 pembuatan vaksin jauh lebih singkat,”ujar Prof. Carina.
Kegiatan ini melibatkan 50 orang peserta dari kalangan mahasiswa kedokteran, guru, siswa sekolah menengah, peneliti, praktisi kesehatan bahkan mahasiswa dari berbagai jurusan. Hadir pula sivitas akademis perguruan tinggi negeri seperti Prof Kun Setyaning Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta, Dra Titik Muti’ah, M.A., Ph.D. dekan Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa dan Ibu Prof Dr Sri Marmoah Guru besar Universitas Sebelas Maret serta beberapa tamu internasional. (Rosa)
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program