Info Ringan
Kerang Usal, Kuliner yang Patut Dicoba Saat Pelesir ke PantaiSelatan






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Selain memiliki pemandangan yang indah, Pantai Selatan juga terkenal dengan beraneka ragam hewan yang memiliki kandungan gizi tinggi. Selain ikan, cumi, gurita ada satu makanan yang unik dan apabila dimasak dengan bumbu yang pas menjadi makanan yang sungguh memanjakan lidah penikmatnya.
Adalah keong laut yang memiliki cita rasa berbeda dibandingkan dengan hewan laut pada umumnya. Biota laut yang satu ini tak sama seperti keong pada umumnya. Jika kebanyakan orang melihat keong laut dari sisi artistik dan banyak dikoleksi karena bentuknya yang unik. Di tangan yang tepat, keong laut atau masyarakat sekitar akrab dengan sebutan usal ini sungguh menjadi olahan makanan yang mampu menggoyang lidah.
Makanan ini bisa ditemui di warung milik sejumlah pedagang di kawasan pantai Kukup dan sekitarnya. Salah satu warung yang menyediakan olahan laut yakni warung miliki Mujiyanto di pesisir Pantai Kukup. Pria yang akrab dipanggil Pak Ji ini sudah sejak tahun 1998 memasak keong laut atau usal.
“Dulunya di awal saya buka warung sekitar tahun 95 belum ada nilai jualnya,” kata Pak Ji kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sabtu (05/10/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan, lambat laun, masakan usalnya digandrungi oleh sanak saudara dan tetangga. Ia pun melihat ini sebagai potensi bisnis kuliner. Selain menjual berbagai olahan laut, ia juga menjual tongseng usal sebagai menu andalan warungnya.







“Sejak tahun 1998 masakan usal kami semakin digandrungi, banyak wisatawan yang tiap kali berkunjung ke pantai mana saja pasti makannya ke warung kami,” ujar dia.
Berbeda dengan keong darat, memang keong laut tidak memiliki tekstur lendir. Sehingga lebih mudah dalam pengolahannya. Sebelum dimasak, Usal yang didapat oleh para nelayan atau warga di sekitar pantai kemudian dibersihkan dan dil=keluarkan dari cangkang yang ada. Selanjutnya daging yang sudah terpisah dari cangkang kemudian dicuci hingga bersih dan direbus sekitar lima belas menit.
Sembari merebus daging Usal, Pak Ji kemudian ia menyiapkan bumbu-bumbu sebagai penyedap rasa. Sebagai orang Jawa asli tentunya untuk bumbu yang digunakan merukapan khas Jawa. Seperti bawang putih bawang merah, merica, ketumbar dan sejumlah bumbu lainnya. Setelah semua siap, rempah-rempah ini ditumbuk hingga halus, kemudian digoreng agar matang.
“Kalau sudah mengeluarkan bau yang harum dan secara keseluruhan bumbu yang digoreng sudah berubah warna matang keong atau usal yang direbus taadi di tiriskan sebentar kemudian di masukkan ke panic penggorengan,” imbuh dia.
Meski terlihat dari segi pengolahan dan bumbu yang digunakan sangatlah sederhana, namun dalam proses memasak harus diperhatikan betul. Sehingga masakan yang dihasilkan benar benar enak dan membuat penikmatnya merasa ketagihan. Jika secara keseluruhan antara daging dengan bumbu sudah tercampur, kemudian di beri sedikit air dan didiamkan dalam waktu tertentu. Agar semuanya matang merata dan bumbu yang dibuat jauh lebih meresap.
Ya, sebagai orang Jawa tentu rasa masakan sendiri lebih condong ke manis, gurih dan sedikit asin. Kurang lebih dua puluh menit, sajian usal siap dihidangkan. Taburan bawang goreng dengan tomat mentah menjadikan bentuk keong atau usal ini semakin menggoda.
Hanya dengan harga Rp. 25 ribu para penggemar kuliner bisa menjajal olahan makanan yang termasuk ekstrim ini. Rasanya pedas manis gurih lumer bercamput jadi satu. Di setiap gigitannya yang agak kenyal menambah sensasi kelezatannya.
Memang tekstur keong laut lebih kenyal dari keong darat. Dengan demikian sajian ini memang tidak direkomendasikan untuk anak-anak.
Salah satu penggemar keong laut yang merupakan wisatawan asal Jawa Tengah, Nadia mengaku ia mulai mengenal kelezatan keong laut sejak tahun 2013. Awalnya ia hanya iseng menjajal makanan yang menjadi khas warung Pak Ji.
“Namanya di menu kan aneh ya, usal, saya coba nah saya ketagihan, olahan ini hanya ada di Gunungkidul,” tandasnya
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib