Connect with us

Pemerintahan

Resiko Tinggi Saat Melaut, Nelayan Harapkan Asuransi dari Pemerintah

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tahun 2020 dipastikan tidak ada program penyediaan asuransi bagi nelayan di Kabupaten Gunungkidul. Hal tersebut lantaran adanya sejumlah faktor dari pemerintah pusat, namun demikian dari pemerintah mendorong para pengusaha dan nelayan untuk mengikuti asuransi secara mandiri.

Menjadi seorang nelayan memang membutuhkan tekad yang kuat. Pasalnya pekerjaan ini tidaklah mudah, ada resiko besar yang dihadapi setiap kali melaut. Bagaimana tidak, mereka harus bersahabat dengan ombak besar, belum lagi jika terjadi sesuatu resikonya jauh lebih besar.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto mengatakan, resiko yang dihadapi saat melaut sangatlah tinggi. Sehingga asuransi sangatlah dibutuhkan bagi nelayan, terlebih asuransi yang disubsidi oleh pemerintah itu sangatlah dibutuhkan. Di lapangan sendiri, para nelayan sering kali dihadapkan dengan kendala dan kejadian yang tidak terduga.

Berita Lainnya  Penjual Takjil dan Kembang Api Lengang, Dua Titik Keramaian di Kota Wonosari Masih Sepi di Awal Puasa

“Resiko kami itu besar sehingga untuk asuransi itu memang dibutuhkan,” papar Rujimanto, Minggu (16/08/2020).

Adapun di nelayan yang tergabung dalam himpunan yakni 750 nelayan kapal. Jika ditambah dengan mereka yang didarat sekitar 2000 lebih anggota himpunan ini. Tahun lalu sebenarnya ada asuransi yang diterima oleh para nelayan. Namun untuk tahun ini tidak ada program asuransi subsidi dari pemerintah.

Sebagian kecil nelayan yang masuk dalam kategori mampu, mereka mendaftarkan dirinya untuk mengikuti asurasi. Paling tidak jika terjadi sesuatu saat melaut ada ganti rugi dari asuransi yang diberikan kepada pihak keluarga.

“Kalau yang mandiri itu hanya sebagian kecil dan tertentu saja. Harapan kami ya pemerintah menyediakan program asuransi subsidi, jadi kita lebih diperhatikan. Selain resiko besar sebenarnya nelayan juga berkontribusi dalam pendapatan asli daerah (PAD) jumlahnya pun juga lumayan,” imbuh dia.

“Selain asuransi kita juga berharap pemerintah memperhatikan dan memberikan bantuan alat tangkap srhingga hasil.yang didapat juga maksimal,” tambahnya.

Menurut dia, untuk mengurus asuransi secara mandiri tidak mudah dan membutuhkan waktu lama. Hal ini yang menjadikan para nelayan terkadang urung untuk mengurus asuransi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan sebenarnya tahun lalu sebagian besar nelayan Gunungkidul telab mengikuti asuransi yang disubsidi oleh pemerintah. Namun program tersebut telah berakhir, tahun ini nelayan dianjurkan untuk mengikuti asurasi mandiri.

Berita Lainnya  Indahnya Pohon Natal Raksasa Yang Terbuat Dari Ribuan Botol Bekas Ini

“Kita dorong mereka untuk ikut asuransi mandiri. Kalau beberapa waktu lalu belum ada ya yang ikut program mandiri,” jelasnya.

Program asuransi sendiri sangat dibutuhkan. Menurut krisna pekerjaan sebagai nelayan di laut sangatlah beresiko. Berkaca pada beberapa kejadian, sering terjadi kecelakaan laut di hampir sepanjang perairan Gunungkidul.

Beberapa diantsranya adanya perubahan cuaca, gelombang yang tiba-tiba tinggi, atau adanya faktor lain. Bahkan tak jarang, akibat kecelakaan di laut itu mengakibatkan adanya korban. Ada yang luka-luka atau bahkan sampai hilang.

“Kita lakukan pendekatan agar mereka paham mrngrnai asuransi. Kalaupun dari pemerintah ada program dari kami kemudian lakukan pendataan untuk kemudian diajukan ke kementerian kelautan dan perikanan,” pungkas Krisna.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler