Pemerintahan
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks






Wonosari,(pidjar.com)– Puluhan sapi milik warga di Kapanewon Girisubo dan Rongkop, Gunungkidul mati sejak bulan Februari dan Maret 2025. Diduga sapi-sapi ini mati karena terjangkit antraks.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, dari Februari samapi dengan Maret kemarin pihaknya mendapatkan laporan adnaya 20 ekor sapi di Kalurahan Bohol, Rongkop dan Kalurahan Tileng, Girisubo mati secara berurutan.
Usai mendapatkan laporan tersebut, petugas dinas kesehatan hewan kemudian mengambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium. Sebab ternak-ternak yang mati ini memiliki gejala layaknya terpapar antraks.
“Kami lakukan pengambilan samoel untuk diuji laboratorium, memang tidak semua hanya beberapa yang diambil sampel,” ucapnya.
Kendati demikian, pihaknya tidak bisa mengambil sampel dari bangkai ternak yang mati tersebut. Sebab setelah mati, bangkai sapi tersebut disembelih dan langsung dijual ke pedagang.







“Hampir semua (ternak mati) dijual oleh pemiliknya ke pedagang,” jelas Wibawanti.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dinas sudah melakukan pengobatan seperti pemberian antibiotik. Kemudkan minggu depan rencananya akan melakukan vaksinasi di wilayah zona merah dan kuning. Saat ini baru dilakukan penghitungan jumlah ternak yang akan divaksin.
“Edukasi juga kami lakukan untuk memberi pemahaman kepada peternak mengenai bahaya antraks,” pungkas dia.