fbpx
Connect with us

Pendidikan

Ada 84 PTS Terancam Gulung Tikar, BAN PT : Jogja Aman

Diterbitkan

pada

BDG

Jogja, (pidjar.com) — Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Ari Purbayanto menyebut, ada 84 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia terancam dicabut izinnya. Saat ini tinggal 252 perguruan tinggi yang belum melakukan proses pengajuan akreditasi. Namun, dari jumlah tersebut ada 155 perguruan tinggi yang akan mengikuti akselerasi akreditasi pada 12-13 Agustus besok di Jakarta.

“Jogja aman. Jogja itu contoh terbaik (PTS-nya), yang banyak nanti di wilayah Jawa Barat, di wilayah Jakarta, kalau di Sumatera, satu ya,” katanya usai Kickoff Leapfrogging dalam Peningkatan Mutu dan Relevansi berbasis Joint Resources PTS DIY di Yogyakarta, Sabtu (10/8/2024).

Menurut Ary, berdasarkan hasil identifikasi bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI),menunjukkan 84 PTS yang akan dicabut izinnya itu disebabkan karena sudah tak ada pengelolanya. Selain itu, mereka juga tak kunjung mengajukan akreditasi.

“Itu sudah yang benar-benar sulit untuk melanjutkan,” ujarnya.

Ada sejumlah kendala yang ditemui dalam mengurus akreditasi. Diantaranya adalah permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM), kurangnya jumlah dosen, masalah dengan yayasan hingga masalah pendanaan. Jika 84 PTS tersebut benar-benar gulung tikar, dikhawatirkan mahasiswanya akan kesulitan untuk melanjutkan kuliahnya.

Berita Lainnya  Gandeng Kedutaan Besar Australia, GIK 'Menyapa' Jadi Ajang Diskusi Inovasi

“Karena itu pemerintah akan memindahkan mahasiswa ke PTS lain yang siap menampung mereka,” imbuh Ary.

Kebijakan pemindahan tersebut, kata Ary, juga berlaku bagi dosen yang mengajar di PTS yang terancam gulung tikar. Dengan catatan, dosen yang bersangkutan memiliki kualifikasi baik dan bukan hanya sekadar punya ijazah, tapi juga mempunyai kompetensi.

“Kalau dia sudah punya profil bagus, kerja di mana pun dicari-cari. Masalahnya, kalau dosen hanya mengaku sebagai dosen tapi dicari di Google saja tidak ada namanya, itu ya susah. Punya ijazah tapi tidak bisa apa-apa, siapa yang mau merekrut atau mencari pekerjaan pun tidak bisa,” jelasnya.

Sementara Kepala LLDIKTI Wilayah V, Setyabudi Indartono menyebut, meski Yogya aman dari pencabutan izin PTS, namun dari 100 PTS di DIY saat ini baru ada 7 PTS unggul. Dari 100 PTS tersebut, ada 740 program studi dan 131 diantaranya merupakan program studi unggul.

“Artinya PR kita cukup banyak, untuk meningkatkan kualitas dan relevansi PTS kita,” lanjutnya.

Berita Lainnya  Sempat Ditolak Wali Murid, Proses Regrouping SD N 2 Tepus Akhirnya Tetap Diteruskan

Setyabudi mengungkapkan, Wilayah V memiliki potensi yang luar biasa dimana ada 7.999 dosen yang 209 diantaranya adalah Guru Besar, 790 Lektor Kepala dan sekitar 1.900 doktor.

“Harapannya dengan strategi leapfrogging ini bisa memfasilitasi PTS yang 100 itu bisa lebih baik ke depan, paling tidak prodi-prodi kita akan bisa bertambah banyak yang terakreditasi unggul,” katanya.

Setyabudi menyebut, melalui Slogan ‘nDulur Limo’ yang diusung oleh LLDIKTI Wilayah V, serta semangat ‘Maju Bersama’ menjadi motto APTISI Wilayah V DIY merupakan investasi besar bagi PTS di DIY.

“Semangat ini menegaskan bahwa seluruh PTS di lingkungan LLDIKTI Wilayah V adalah saudara yang saling mendukung dan bekerjasama demi kemajuan bersama,” ujarnya.

Berita Lainnya  Jumlah Lulusan TK Hanya Separuh Dari Kuota, Banyak SD di Gunungkidul Dipastikan Kekurangan Siswa Baru

Proyek tersebut merupakan pendekatan inovatif yang bertujuan untuk melakukan lompatan besar PTS dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi dengan memanfaatkan sumber daya bersama antar PTS di DIY.

“Melalui kolaborasi yang erat ini, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi yang ada, mengurangi kesenjangan, dan menciptakan lingkungan akademik yang lebih dinamis dan kompetitif, ” ucapnya.

Setyabudi juga berharap, dengan strategi Leapfrogging ini dapat menemukan cara-cara baru dan inovatif untuk menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang lebih inklusif, berdaya saing tinggi dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Saya mengajak seluruh pengurus APTISI Wilayah V DIY, ABPPTSI DIY, Pimpinan Yayasan dan Pimpinan PTS di DIY untuk bersama-sama mendukung dan mengimplementasikan strategi ini demi kemajuan bersama,” pungkasnya.(Ken).

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler