Sosial
Ada Penolakan Dari Orang Tua, Puluhan Anak di Gunungkidul Masih Belum Terpapar Imunisasi


Wonosari,(pidjar.com)–Lantaran adanya penolakan dari pihak orang tua, segelintir anak-anak Gunungkidul hingga saat ini masih belum mendapatkan layanan imunisasi HPV dan MR. Penolakan ini sendiri membuat Dinas Kesehatan terus berupaya untuk meyakinkan para orang tua. Tak hanya penyuluh kesehatan, upaya ini dilakukan dengan menggandeng tokoh agama dan beberapa tokoh lainnya.
Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi, Bidang Pencegahan dan Pengendali Penyakit, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Fransiska Niken Widyawati mengakui bahwa memang masih ada segelintir orang tua yang masih belum sepaham mengenai program imunisasi. Pada akhirnya, mereka menolak anaknya untuk diberikan imunisasi. Persebaran para penolak imunisasi sendiri ada di beberapa kecamatan.
“Jumlahnya hanya sedikit, sekitar 2-4 persen dari jumlah 9.600 anak-anak yang diimunisasi,” kata Fransiska Niken Widyawati, Sabtu (16/11/2019).
Meski jumlahnya hanya berkisar puluhan, namun hal ini masih tetap menjadi perhatian dari pemerintah. Menurut Niken, menjadi tanggung jawab pemerintah dalam menjamin kesehatan seluruh anak-anak melalui imunisasi. Sehingga kemudian pihaknya terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai vaksin dan imunisasi pada anak-anak. Untuk cakupan imunisasi rutin dan BIAS sendiri di Gunungkidul telah mencapai lebih dari 95 persen. Jumlah ini melampaui target yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka menambahkan, untuk memberikan pemahaman tersebut, dari dinas telah melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah dengan menggandeng tokoh agama serta akademisi UGM. Pemberian sosialisasi ini untuk merubah atau memperluas pemahaman orang tua mengenai imunisasi MR dan HPV.


“Kita sudah sebar petugas kesehatan dan tokoh-tokoh untuk pemberian pemahaman,” ucap Priyanta.
Menurutnya, mayoritas penolakan terjadi lantaran adanya perbedaan presepsi mengenai obat yang diberikan halal atau tidak. Maka dari itu, tokoh agama kemudian digandeng untuk meyakinkan jika vaksin tersebut aman dimasukkan ke dalam tubuh dan halal.
“Setiap tahun pasti ada yang melakukan penolakan makanya kita kerjasama dengan sejumlah tokoh untuk memberikan pengertian,” tutupnya.

-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Gelaran Dangdut Berujung Kisruh, 1 Pemuda Tewas Tertembak Senjata Laras Panjang
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kronologi Tertembaknya Aldi, Warga Sempat Serbu Polisi Pelaku
-
Kriminal5 hari yang lalu
Berawal Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pemuda Tenggak Miras Dimassa
-
Sosial2 minggu yang lalu
Traktor Bantuan Pemerintah Untuk Petani Gunungkidul
-
Politik2 minggu yang lalu
Politisi Gaek Gunungkidul Banyak Lari ke Tingkat Provinsi, Bakal Caleg Daerah Diisi Wajah Baru
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Kebakaran Hebat di Girisekar, Rumah Limasan Beserta Isinya Ludes Terbakar
-
Politik3 minggu yang lalu
Support Penuh Yeny Wahid Untuk PSI Gunungkidul
-
Hukum2 minggu yang lalu
Dua Pembunuh Perempuan Hamil Diganjar Hukuman Mati
-
Kriminal1 minggu yang lalu
Tukang Kibul Jadi Buron, Korbannya Rugi Rp 250 Juta
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Taman Parkir Segera Direhab dengan Rp 2,3 Miliar
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Terjatuh di Lantai 2 Gedung DPRD Gunungkidul Baru, Pekerja Meninggal Dunia
-
Hukum2 minggu yang lalu
Kapolsek Girisubo dan 5 Anggota Turut Diperiksa, Briptu MK Terancam Pecat