film
Angkat Isu ‘Horornya’ Perubahan Iklim Versi Anak-Anak, Lima Film Anak Hadir di JAFF 2024






Jogja, (pidjar.com) – Isu perubahan iklim menjadi perhatian oleh semua kalangan, termasuk sineas. Melalui film, sineas bisa mengedukasi ‘horor’nya perubahan iklim dan kerusakan lingkungan kepada semua penontonnya, termasuk anak-anak. Sebab kerusakan lingkungan ini menjadi ancaman nyata bila tidak ada partisipasi dari semua pihak.
Hadir di Jogja Asian Film Festival (JAFF) 2024, lima film anak berjudul “When Cening Meets Kawa, The Magical Forest”, “Suraci, Planet Tanpa Pohon, Sampaikan Pesan Selamatkan Bumi”, “Silogui, Jangan Sembarangan di Alam”, “Ada Hantu di Menara Merdu” serta “Lintang dan Kunang-kunang”, mengangkat isu itu dengan kemasan apik dan menarik. Kelima film yang disutradarai dan diproduseri sineas dari berbagai daerah ini diputar di Jogja Netpac JAFF 2024 di Empire XXI, Yogyakarta.
Sutradara filmLintang dan Kunang-kunang, Agni Tirta mengatakan, meski isu perubahan iklim cukup berat untuk anak-anak, namun para pemain film yang kebanyakan anak degan usia tak lebih dari 10 tahun ini mampu menyampaikan pesan dari film tersebut untuk menjaga bumi dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin masif.
“Dalam pembuatan film ini, kita tidak bisa memaksakan perspektif orang dewasa terhadap isu perubahan iklim. Tetapi pemain anak-anak itu yang kita harus menggali apa dirasakan agar isu itu muncul di film,” katanya di Yogyakarta, Minggu (1/12/2024) sore.







Menurut Agni, dirinya sengaja memilih film anak untuk ditampilkan di JAFF tahun ini untuk mengkritisi perubahan iklim. Sebab saat ini sangat jarang film anak-anak yang hadir di bioskop ataupun platform digital saat ini.
“Kalau menyebut film anak, hanya Petualangan Sherina yang ada dibenak banyak penonton. Patokannya itu. Film anak itu nggak banyak sekarang, karena kalau di bioskop di media kebanyakan film orang dewasa, film-film horor. Nah untuk anak-anak ini perlu juga diisi, kebetulan dengan ada program layar anak makanya kami dengan senang hati langsung mengikuti karena juga punya dari cerita sebelumnya,” jelasnya.
Sementara Sutradara “When Cening Meets Kawa, The Magical Forest”, Ayu Pamungkas mengungkap, minimnya film anak di Indonesia ini membuat dirinya resah. Padahal di era digital saat ini, kebutuhan tontonan yang berkualitas sangat dibutuhkan, terlebih untuk anak-anak.
” Tidak banyak yang tahu soal film anak. Film anak-anak ini perkembangannya sangat terbatas. Saya juga memiliki anak, karenanya saya tertarik untuk membuat film anak berkualitas,” jelasnya.
Melalui film yang menceritakan tentang dunia anak dan cara mereka memelihara bumi, lanjut Ayu, akan semakin banyak pilihan tontonan anak yang berkualitas. Terlebih film yang disajikan memiliki beragam latar budaya yang ada di Indonesia.
“Dengan bermunculannya banyak film anak-anak, maka harapannya ekosistem film anak akan bisa berjalan. Mereka pun bisa menemukan momen yang pas untuk diri mereka. Kebetulan Indonesiana mewadahi potensi-potensi itu, ” katanya.(Ken).
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film1 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
bisnis2 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis3 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen