Connect with us

Peristiwa

Bakar Sampah di Belakang Rumah, Giyanto Temukan Ayahnya Gantung Diri

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Harjo Wartono (78) warga Sumbertetes, Desa Patuk, Kecamatan Patuk nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia ditemukan terbujur kaku dengan seutas tali yang dikaitkan pada pohon sawo di belakang rumahnya terpasang di lehernya pada Rabu (03/04/2019) pagi tadi. Masih belum diketahui motif yang bersangkutan melakukan aksi tersebut.

Kapolsek Patuk, Kompol Sukamto mengungkapkan jika kepolisian masih terus mencari motif Harjo hingga nekat melakukan bunuh diri. Pasalnya, selama ini berdasarkan keterangan dari keluarga dan tetangga, korban tidak sedang menderita sakit maupun permasalahan yang pelik.

“Kemungkinan karena depresi. Kalau permasalahan lain saya rasa tidak ada,” terang Kompol Sukamto, saat dikonfirmasi.

Kejadian tersebut diketahui pertama sekitar pukul 05.00 WIB oleh Giyanto (45) yang tak lain merupakan putra dari Harjo Wartono. Pada jam tersebut, Giyanto hendak membakar sampah di pekarangan belakang rumahnya. Lantaran kondisi sekitar rumah sudah mulai terang, kemudian ia mematikan lampu yang menyala di sekitar rumah bagian belakang. Akan tetapi, kaget bukan main ia justru mendapati sosok orang lengkap dengan menggunakan baju tergantung kaku di pohon sawo.

Berita Lainnya  Sempat Ditolak Warga Karena Positif Covid19, Jenazah Mantan Danramil Batal Dimakamkan di Tanah Kelahiran

Di tengah kepanikan yang ada, Giyanto kemudian memberanikan diri untuk mengecek sosok yang ia lihat tersebut. Ia lantas semakin shock saat menyadari bahwa sosok tersebut justru ayah kandungnya. Panik dengan kondisi itu, Giyanto kemudian berteriak meminta bantuan warga sekitar.

“Beberapa warga mulai berdatangan mendengar teriakan Giyanto. Selanjutnya ada yang melapor ke Polsek Patuk dan anggota piket langsung meluncur ke lokasi,” tambah dia.

Adapun saat ditemukan Harjo Wartono sudah dalam kondisi meninggal dunia dengan ciri-ciri leher membiru lantaran bekas jeratan tali, gigi menggigit dan tangan mengepal. Pemeriksaan dari tim medis yang didampingi oleh tokoh masyarakat, kepolisian dan Koramil, tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh korban. Harjo Wartono dinyatakan meninggal dunia lantaran gantung diri yang dilakukan beberapa jam sebelum ia ditemukan oleh putranya sendiri.

Berita Lainnya  Pembangunan Jalur Anyar Playen-Gedangsari Dikebut, Pemerintah Siapkan Pembebasan Lahan Seluas 25 Hektar Tahun Depan

“Menggunakan tali tampar (plastik) berwarna biru. Masih lengkap dengan pakaian yang dikenakan pula,” ucapnya.

Usai pemeriksaan berlangsung, jasad korban langsung diserahkan pada pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman sesuai dengan adat ada umumnya. Barang bukti juga telah diamankan oleh pihak kepolisian.

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler