Pemerintahan
Butuhkan Anggaran Hingga 50 Miliar, Pembangunan TPST Banjarejo Tak Kunjung Terealisasi





Wonosari, (pidjar.com)– Pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Kalurahan Banjarejo Kapanewon Tanjungsari masih belum dapat direalisasikan lantaran terkendala anggaran yang cukup besar. Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul pun terus berupaya mengakses dana dari Pemerintah Pusat agar pembangunan TPST dapat segera dilaksanakan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan jika adanya TPST Banjarejo akan sangat membantu dalam pengelolaan sampah khususnya yang berasal dari kawasan wisata pesisir. Selama ini, sampah yang dihasilkan masih dibuang ke TPAS Wukirsari, Baleharjo, Wonosari yang jaraknya cukup jauh. Pihaknya pun masih berusaha agar meminta bantuan ke Pemerintah Pusat agar TPST Banjarejo segera terealisasi.
“Keberadaan TPST ini sangat dibutuhkan karena bisa menjadi solusi pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kawasan wisata pesisir selatan Gunungkidul,” jelasnya.
Wacana pembangunan TPST sendiri telah bergulir sejak tahun 2019 silam, salah satu kendala belum juga dibangunnya TPST Banjarejo ialah belum adanya anggaran. Keuangan daerah yang sangat terbatas juga menurutnya tidak memungkinkan untuk dimasukkan dalam APBD. Ia berharap agar pembangunan TPST seluas 5 hektare itu dapat segera dilaksanakan secepatnya.
“Sangat berat kalau memakai APBD Daerah, untuk kebutuhan anggaran sekitar Rp. 50 Miliar,” sambungnya.





“Detail Engineering Design (DED) sudah kami susun, akan kami upayakan ke pemerintah pusat untuk dukungan pendanaannya,” ucap Hary.
Sementara itu, Kepala UPT Kebersihan dan Pertanaman, Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Heri Kuswantoro, menyampaikan dari data sampah yang masuk ke TPAS Wukirsari dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan khususnya sampah yang berasal dari pantai. Dijelaskannya, pada tahun 2020 sampah pantai yang masuk tercatat sebanyak 599,79 ton. Kemudian pada tahun 2021 naik menjadi 802,35 ton. Tahun 2022 sampah dari pantai yang masuk kembali naik menjadi 917,12 ton.
“Awal tumpukan tinggi sampah sekitar 7 meter, sekarang sepertinya sudah turun 1 meter karena ada pembusukan sampah organik,” pungkasnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak