fbpx
Connect with us

Peristiwa

Co Pilot Pesawat Naas Yang Jatuh di Gading Ternyata Artis Erik Soekamtie

Diterbitkan

pada

BDG

Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kecelakaan pesawat Ultralight seri PK S160 yang jatuh di Padukuhan Gading 1, Desa Gading, Kecamatan Playen pada Selasa (04/09/2018) sore tadi ternyata melibatkan artis kondang. Sang co pilot pesawat tersebut, Erik Kristianto, warga Jalan Kalimantan, Sinduadi, Kabupaten Sleman beken sebagai dedengkot band beraliran Punk, Endank Soekamti. Adapun pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut adalah milik Erik Soekamti.

Informasi yang berhasil dihimpun, bassis sekaligus vokalis Endank Soekamti tersebut dalam keadaan sehat. Erik bahkan sempat mengunggah status di Instagram pribadinya, erixsoekamti. Dalam statusnya tersebut, Erik mengucapkan Alhamdulilah Puji Tuhan We Are Fine. Status tersebut diungah Erik sekitar pukul 17.00 WIB, tepat pasca terjadinya kecelakaan tersebut.

Berita Lainnya  Cuaca Buruk, Rentetan Insiden Bencana Alam Terus Terjadi di Gunungkidul

Saat kejadian sendiri, Erik tengah terbang bersama rekannya, Faslan Habisha (27) warga Perm Gap, Merbabu, Besole Pangungan, Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman yang berperan sebagai pilot.

Erik dan Faslan memang memiliki hobby yang sama dan tengah mengembangkan bakat menerbangkan pesawat-pesawat ringan. Hal ini bisa diketahui dari unggahan mereka di media sosial keduanya memang sering berlatih terbang dengan berganti-ganti pasangan.

Sayang hingga berita ini dilansir, Erik yang dihubungi via direct message di akun Instagramnya masih belum memberikan respon.

Kapolsek Playen, Jusuf Tianotak menuturkan, kondisi kedua penumpang pesawat, pilot dan co pilot dalam keadaan selamat. Keduanya berhasil dievakuasi oleh warga usai pesawat yang mereka terbangkan jatuh di sebuah pekarangan milik warga Gading.

Berita Lainnya  Laka Bus Maut Murni Karena Human Error, Aparat Bakal Tegaskan Larangan Kendaraan Berat Lalui Tanjakan Bundelan

“Sudah terkondisikan, semua dalam kondisi selamat,”kata AKP Jusuf Tianotak.

Proses evakuasi pesawat yang tersangkut di sebuah pohon itu membutuhkan waktu sekitar 1 jam lamanya. Baik tim SAR Gunungkidul dan anggota Basarnas DIY dengan sigap melakukan evakuasi meski mengalami sedikit kendala karena posisi pesawat dan lahan yang sempit.

“Posisi pesawat dan lokasi yang sempit jadi agak susah,” kata Maryadi, Koordinator Basarnas DIY.

Setelah berhasil diturunkan dari ketinggian, selanjutnya tubuh pesawat ringan itu diserahkan ke Lanud Gading untuk dilakukan proses lanjutan. Rencananya dari TNI Angkatan Udara yang akan melakukan proses penyelidikan lanjutan terkait kejadian tersebut.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Faslam dan Erik terbang dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta sekitar pukul 15.10 WIB. Pesawat tersebut terbang di ketinggian 5000 meter. Namun saat hendak mendarat di Lanud Gading, tiba-tiba mesin mati. Kondisi angin yang begitu kencang membuat situasi semakin kritis. Pesawat yang oleng itu pun kemudian jatuh dan tersangkut di pohon yang berada di pekarangan warga.

Berita Lainnya  Masih Beroperasi Meski Izin Sudah Kadaluarsa, Tambang Milik Sugih Alam Digerebek Aparat Polda DIY

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler