Peristiwa
Gembor-gemborkan Motor di Lingkungan Sekolah, Belasan Siswa SMK Disemprot Warga
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumat (08/02/2019) pagi, tadi ketenangan warga Tegalmulyo, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari terusik lantaran perilaku para siswa SMK Yappi Wonosari yang menggembor-gemborkan kendaraan mereka tepat di depan gedung sekolah. Kebisingan yang terjadi pagi tadi, membuat masyarakat sekitar terpancing emosi. Sejumlah warga kemudian berdatangan ke sekolah tersebut untuk memberikan teguran.
Informasi yang berhasil dihimpun, pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB belasan siswa diketahui tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam ruang kelas. Belasan siswa ini datang terlambat dan tak bisa masuk lantaran pintu gerbang sekolah dikunci oleh pengelola.
Sesuai dengan ketentuan, siswa yang terlambat datang ke sekolah memang tidak diperkenankan untuk mengikuti pelajaran. Pagi tadi, sempat terjadi perdebatan antara belasan siswa yang datang terlambat tersebut dengan guru. Pihak guru semula memberikan penjelasan sesuai dengan ketentuan dan tidak ada toleransi bagi siswa yang terlambat.
Kekesalan para pelajar yang tidak bisa masuk sekolah lantaran terlambat meski dengan kondisi basah akhirnya memuncak. Belasan siswa yang menggunakan sepeda motor itu akhirnya berlalu sembari menggembor-gemborkan kendaraan mereka.
Suara bising yang timbul dari beberapa kendaraan itu mengusik ketenangan warga. Hingga tak sedikit warga yang keluar rumah untuk melihat apa yang tengah terjadi. Berselang beberapa waktu kemudian lantaran bunyi berisik terus menerus terdengar, warga mulai tersulut emosinya.
“Dengar berisik dan ribut-ribut warga sini langsung pada keluar. Ternyata karena siswa yang telat ditolak masuk, dan gembor-gemborin motor,” terang ketua RT setempat, Gandung, saat ditemui.
Beruntung meski sejumlah warga sempat mendatangi gedung sekolah, tak sempat ada kericuhan berarti. Usai melampiaskan kekesalannya, warga lalu membukarkan diri.
Berkaitan dengan kejadian ini, Gandung meminta paling tidak ada evakuasi dari pihak sekolah, mengingat instansi ini berdiri di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Kondusifitas sekolah dan masyarakat harusnya lebih dijaga. Jika ada permasalahan semacam tadi, harusnya ada penanganan di dalam sekolah.
“Ya mudah-mudahan gejolak semacam ini tidak terjadi lagi. Kondusif baik kondisi masyarakat maupun sekolah,” tambah dia.
Sementara itu, pihak sekolah saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut. Hal tersebut dinyatakan sebagai bentuk penegakkan peraturan sekolah. SMK Yappi Wonosari memang menerapkan aturan ketat yang menyatakan bahwa siswa yang terlambat tidak bisa mengikuti pelajaran dan diperkenankan untuk kembali ke rumah.
“Aturan kami memang seperti itu, agar mereka (siswa) lebih tertib kembali,” kata Dwi Widyanto selaku Humas SMK Yappi, didampingi guru Bimbingan Konseling.
Meski sempat ada gejolak, namun sebagian siswa yang tidak terlambat masih tetap mengikuti pelajaran sebagaimana biasanya. Sementara siswa yang terlambat sejak pagi usai kejadian itu telah meninggalkan lingkungan sekolah. Kejadian ini akan dijadikan sebuah evaluasi bagi pihak sekolah dan pelajar, namun peraturan tetap ditegakkan.
“Bagi warga yang terusik ketenangannya nanti kita akan sowan untuk meninta maaf, untuk siswa ini sebagai shock terapi karena pelanggaran yang terjadi,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, pagi tadi postingan di media sosial terkait keributan di SMK Yappi menjadi bahan pembicaraan umum. Siswa berseragam menggembor-gemborkan kendaraanya di depan gedung sekolah lantaran tidak bisa mengikuti pelajaran.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials