Sosial
Hingga Triwulan ke-3, Laut Gunungkidul Hasilkan Lebih dari 2.000 Ton Ikan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Memiliki bentang pantai yang cukup panjang menjadi sebuah keunggulan tersendiri bagi Gunungkidul. Selain obyek dari sektor pariwisata, hasil tangkapan ikan dari pantai selatan setiap tahunnya cukup melimpah. Pemerintah saat ini juga mulai menaruh perhatian untuk menanfaatkan potensi yang dimiliki, begitu pula dengan target tangkap ikan yang terus dinaikkan setiap tahun.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, target tangkap ikan tahun 2020 ini mencapai 4.921 ton. Jumlah tersebut merupakan target berbagai jenis ikan yang ditangkap oleh para nelayan dari ujung barat pantai Gunungkidul sampai di ujung timur.
“Ini target secara menyeluruh baik ikan yang dipasarkan di lokal, luar daerah, atau bahkan ekspor,” kata Krisna Berlian, Minggu (08/11/2020).
Sampai dengan triwulan ketiga produktivitas ikan sudah 2.643 ton. Jumlah ini masih terus diupdate sampai akhir tahun mengingat aktivitas tangkap ikan masih terus dilakukan oleh para nelayan. Bahkan menurutnya, meski terdampak covid-19 cenderung tidak ada pengaruh dalam jumlah produktivitas tangkap ikan.
“Justru semakin meningkat. Laporan dari nelayan sendiri juga luar biasa potensinya,” terang dia.







Lebih lanjut ia mengatakan, untuk terus meningkatkan kapasitas tangkap ikan dan olahan ikan pihaknya memberikan pelatihan kepada para nelayan dan kelompok pengolah ikan.
“Pelatihan tetap diberikan difasilitasi oleh Kemenerian Kelautan dan Perikanan,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu, Kepala Pelabuhan Perikanan Pantai Sadeng, Darmadi mengatakan, aktivitas tangkap ikan di pantai Sadeng tetap berlangsung. Tangkaoan selama pandemi ini rata-rata perbulan 150 sampai 200 ton dengan pendapatan 4 sampai 4,5 miliar rupiah. Justru hal ini menjadi berkah tersendiri bagi nelayan lokal karena akyivitas dari nelayan luar lebih dibatasi.
“Ikan cakalang, tuna, lobser masih menjadi andalan khususnya ekspor,” ujar Darmadi.
“Ya sebenarnya sektor perikanan ini tidak begitu terpengaruh covid19. Justru para nelayan lokal yang terus beraktifitas. Semua kami terapkan sesuai protokol kesehatan,” jelasnya.