fbpx
Connect with us

Sosial

Hujan Tiba, Jalur Giring-Singkil Tertutup Lumpur

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pidjar.com)–Ruas jalan Giring-Singkil, Desa Giring, Kecamatan Paliyan saat musim penghujan menjadi jalan yang membahayakan pengguna jalan. Pasalnya, pasca panen pohon jati yang telah dilakukan hutan produksi tersebut berdampak pada tertutupnya ruas jalan kabupaten tersebut oleh tanah dari kawasan hutan. Alhasil terutama ketika hujan tiba, ruas jalan ini menjadi licin sehingga sangat berbahaya bagi masyarakat.

Pantauan di lokasi, ada sekitar 500 meter ruas jalan yang tertimbun tanah. Meski tidak secara keseluruhan, namun di beberapa titik, jalan menjadi cukup licin. Tak jarang pula, pengendara sepeda motor terjatuh lantaran terpeleset. Jika tak hati-hati, memang tanah yang berubah menjadi lumpur ketika hujan tiba ini memang sangat merepotkan pengguna jalan.

Berita Lainnya  DED Sedang Dibuat, 2 Pasar Hewan Ini Segera Dilengkapi Tempat Sterilisasi

Warga dan perangkat desa setempat juga telah beberapa kali melakukan kerjabakti untuk menghilangkan tanah dan memasang rambu-rambu dari alat seadanya. Namun begitu, ketika hujan lebat mengguyur, jalan kembali tertutup lumpur dari lingkungan hutan produksi yang notabene merupakan kawasan milik Dinas Kehutanan Provinsi DIY itu.

“Sudah lebih dari sebulan ini, dari desa dan masyarakat sebenarnya sudah bekerja bakti membersihkan tanah yang menutup jalan,” kata ulu-ulu Kalurahan Giring, Slamet Musiyanto, Senin (09/03/2020).

Ia mengatakan, jalan yang licin ini hanya terjadi saat musim hujan saja. Sebab curah hujan saat ini juga cukup tinggi sehingga tanah di sekitar jalan langsung melewati badan jalan karena tidak adanya drainase.

Berita Lainnya  Hari Kedua Pembukaan Obyek Wisata, Kawasan Pantai Sepi Pengunjung

“Ini karena faktor cuaca memang harus diakui ada dampak karena pemanenan hutan produksi kemarin. Kita sudah laporkan kejadian ini ke DPUPRKP dan beberapa waktu lalu sudah datang ke lokasi,” terang dia.

“Dari PU sudah survei berkaitan dengan saluran depan warung di Gunungbagus ke selatan akan dikerjakan menggunakan dana dari PIS, kemudian pintu masuk Gunungbagus ke utara sekitar 200 meter ke utara masuk PIWK. Dan dari pihak kehutanan sudah welcome kaitan dengan pohon-pohon yang terdampak nantinya,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga DPUPRKP, Setyo Koordijanto memaparkan, saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan untuk upaya pengerjaan drainase. Selain itu, komunikasi dengan Dinas Kehutanan juga terus dilakukan lantaran status tanah merupakan milik kehutanan.

“Segera akan dikerjakan, sedang dalam pemilihan konstruksi yang tepat. Soalnya lahannya milik kehutanan. Selain itu juga dalam perencanaannya sedang dipilih konstruksi yang tidak perlu atau meminimalkan membebaskan lahan, kalaupun perlu tambahan lahan, hanya sedikit saja,” terang Setyo.

Ia menambahkan, pengerjaan drainase dipastikan akan dilakukan pada tahun ini. Sebab dari pihak kehutanan sendiri telah memberikan izin untuk pengerjaannya.

Berita Lainnya  Geng Klithih Berulah Lagi, Rampok Wisatawan Asal Klaten di Jalur Pantai Selatan

“Sudah kami komunikasikan ke pihak kehutanan, kalau hanya sedikit sepanjang fungsinya untuk keamanan jalan, pihak kehutanan secara lisan sudah memperbolehkan,” pungkas dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler