Sosial
Ikuti Minyak Goreng dan Kedelai, Harga Daging Sapi Mulai Terkerek Naik






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah komoditi di pasaran terpantau mengalami kenaikan harga sejak beberapa waktu terakhir. Selain adanya kenaikan harga kedelai dan minyak goreng kemasan karena kelangkaan stok, saat ini turut naik pula harga daging sapi yang dilaporkan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Terkereknya harga daging sapi sendiri disebut lantaran adanya kenaikan permintaan di pasar.
Kepala Seksi Distribusi, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto, membenarkan adanya kenaikan harga daging sapi dalam beberapa waktu terakhir ini di Gunungkidul. Namun demikian, menurutnya kenaikan harga daging sapi bukan karena pengaruh dari naiknya harga kedelai dan minyak goreng. Kenaikan harga daging sapi dikarenakan karena permintaan yang tinggi di pasaran.
“Harga daging sapi naik karena permintaan konsumen yang meningkat sangat tinggi,” ucapnya, Senin (28/02/2022).
Ia menjelaskan, saat ini harga daging sapi dengan kualitas premium mencapai Rp. 135.000 per kilogramnya. Sebelum mengalami kenaikan, harga daging sapi ini biasanya hanya berkisar Rp 115.000 per kilogramnya. Isu adanya anthraks beberapa waktu lalu justru tidak menurunkan harga daging sapi di pasaran.
Dibeberkannya lebih lanjut, kenaikan harga daging sapi sendiri dilaporkan sudah terjadi dalam dua minggu terakhir. Selain kenaikan permintaan, kenaikan harga daging sendiri menurutnya tidak terlepas dari meningkatnya harga sapi hidup di pasaran.







“Kalau stok sepertinya tidak ada masalah ya, memang harganya sudah naik jadi ikut menaikkan,” papar Sigit.
Sementara itu, salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Argosari Wonosari, Waginem, menyampaikan, harga daging sapi saat ini dijualnya pada kisaran Rp. 135.000 per kilogramnya. Adapun kenaikan yang terjadi sendiri sekitar Rp 20.000 per kilogramnya. Waginem mengaku tak bisa memperkirakan hingga kapan harga daging sapi akan tinggi.
“Masih belum bisa memperkirakan apakah akan terus naik atau bagaimana. Kami juga mengikuti perkembangan,” beber Waginem.
Ia mengungkapkan, adanya temuan anthraks di Gunungkidul sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan daging sapi. Sejauh ini, masyarakat relatif tidak terpengaruh dengan adanya kasus anthraks di Gunungkidul.
“Saya sudah lama kalau jualan daging, ini dagingnya menyembelih sendiri. Tidak ada antraks disini, harganya sekarang memang Rp. 135.000 per kilonya,” tutupnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter