Connect with us

Pemerintahan

Jadi Masa Depan Bangsa, Santri Diminta Aktif Ikut Serta Perangi Konten Negatif di Dunia Maya

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Aksi terorisme berupa pemboman ke gereja dan serangan ke markas kepolisian terus mendapatkan kutukan dari sejumlah kalangan masyarakat. Tak hanya dari kalangan masyarakat umum saja, namun kecaman terkait aksi tersebut juga datang dari kalangan ulama.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mumtaz, Patuk, Khoeron Marzuki mengatakan pihaknya sama sekali tak menyetujui pemboman yang dilakukan ini. Tindakan ini menurutnya jauh dari ajaran Islam yang tidak mengutamakan kekerasan.

Ia melanjutkan bahwa hal semacam ini, akan menjadi tugas bagi pihaknya dalam menjauhkan para santrinya dari paham radikalisme dan terorisme.

“Kami tidak menyetujui aksi terorisme,” tandas dia.

Guna menjauhkan para santri dari paham radikal yang berujung pada terorisme, Khoeron memaparkan bahwa pihaknya mendorong para santri untuk melakukan kegiatan positif dan menghasilkan. Selain belajar ilmu agama, pihaknya juga membekali santri dengan kemampuan untuk menciptakan lapangan usaha atau memupuk jiwa enterpreunership. Para santri selama ini diajarkan untuk membuat batik, roti, air mineral, dan bahkan hingga deterjen.

“Lulusan Al Mumtaz kita harapkan nantinya bisa menjadi pengusaha dan membuka lapangan pekerjaan untuk umat,” beber dia.

Berita Lainnya  Pecahkan Permasalahan Air di Gunungkidul, Pemerintah Telah Bangun Pamsimas di 76 Kalurahan

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengapresiasi langkah pihak Ponpes Al Mumtaz dalam mendidik para santrinya. Paduan antara ilmu keagamaan dan jiwa produktif seperti yang terus ditanamkan ini akan membuat para santri bisa menjadi salah satu harapan bangsa. Rudiantara bahkan menilai bahwa santri akan menjadi masa depan pemimpin Indonesia pada tahun 2030 mendatang.

“Santri adalah masa depan bangsa ini,” tandas Rudi.

Ia berharap kepada para santri, khususnya di Ponpes Al Mumtaz untuk turut membantu pemerintah dalam memerangi hoax serta berkembangnya paham radikal di media-media sosial. Ia meminta para santri agar membuat dan menyebarkan konten-konten yang positif untuk mengcounter maraknya isu negatif yang sengaja dihembuskan oleh sejumlah pihak demi kepentingan pribadi ataupun golongan. Ia yakin, dengan ilmu yang dimiliki oleh para santri baik dalam hal ilmu agama hingga ilmu lainnya, membuat konten semacam ini bukanlah hal yang sulit.

Santri Al Mumtaz sendiri menurut Rudiantara sangat melek terhadap teknologi serta media sosial. Hal ini lantaran pihak pengasuh membebaskan para santri untuk membawa ponsel. Penggunaan ponsel sendiri oleh para santri disebut Rudi sebenarnya sangat produktif namun juga harus dintisipasi dampak negatifnya. Ia meminta para pengasuh turut mengawasi penggunaan ponsel oleh santri seperti misalnya membatasi jam penggunaannya sehingga tidak mengganggu aktifitas mereka.

Berita Lainnya  Jalur-jalur Wisata Ini Bakal Segera Dibangun Pemerintah

“Sekarang semau serba digital sehingga penguasaan teknologi memang sangat penting. Namun juga jangan sampai adik-adik santri ini terpapar konten negatif sehingga peran pengasuh sangat penting,” lanjutnya.

Pemerintah sendiri menganggap peran Pondok Pesantren sangat penting dalam menghadapi situasi Indonesia yang tengah berkembang. Seperti pada Hari Kebangkitan Nasional ini, pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo memilih untuk menyambangi Pondok-pondok pesantren guna menyebarkan konten positif.

“Bagaimanapun juga, Kyai dan tokoh agama Islam merupakan pendiri bangsa ini. Kita sangat menghormatinya,” pungkas Rudi.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler