Peristiwa
Jatuh Dari Tebing Setinggi 30 Meter, Nelayan Tenggelam dan Hilang di Pantai Nampu






Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Keluarga dari Sutardi (30) warga Padukuhan Salak, Desa Giriwungu, Kecamatan Panggang sejak tengah malam tadi dilanda gundah gulana. Pasalnya, hingga saat ini nasib Sutardi tak kunjung diketahui pasca terperosok dan jatuh ke laut dari tebing dengan ketinggian 30 meter di Pantai Nampu. Sutardi terjatuh ketika hendak menjaring ikan di laut pada Sabtu (14/07/2018) tengah malam tadi.
Sekretaris Tim SAR Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto memaparkan, pada Sabtu malam, korban bersama rekannya menginap di tebing Pantai Nampu untuk menjala ikan. Korban memang selama ini berprofesi sebagai nelayan darat. Usai memasang jaring, rekan-rekan korban lantas beristirahat.
Suris melanjutkan, sekitar pukul 23.00 WIB, korban bersama dengan Sakir (46) warga Beduk, Desa Girikarto, Kecamatan Panggang berusaha untuk menarik jaring dari atas tebing Pantai Nampu. Pada saat menarik jaring tersebut, papan kayu yang dipakai korban sebagai tumpuan mendadak runtuh.
“Korban terjatuh dari tebing setinggi kurang lebih 30 meter ke laut,” kata Surisdiyanto, Minggu (15/07/2018) siang.
Melihat rekannya terjatuh, Sakir lalu berteriak-teriak meminta pertolongan. Sejumlah nelayan lain yang juga beraktifitas di sekitar lokasi lantas berkumpul. Merela kemudian ikut melakukan pencarian terhadap korban yang pasca jatuh ke laut, kemudian langsung mengilang di kegelapan.







Sejumlah nelayan bersama warga menyisir sekitar pantai untuk mencari kemungkinan korban terdampar ke pantai.
“Namun pencarian tidak membuahkan hasil dan mereka melapor ke kami,” imbuhnya.
Tim SAR yang mendapat laporan langsung ikut terjun melakukan pencarian. Pencarian sendiri dilakukan melalui darat dengan menyisir kawasan pantai, serta di laut dengan menggunakan kapal jukung.
Menurut Suris, meski pencarian telah dilakukan sejak beberapa waktu, hingga saat ini tubuh korban masih belum diketemukan. Dalam pencarian, pihaknya juga mendapatkan berbagai kendala di antaranya adalah medan yang sulit dijangkau serta adanya kenaikan gelombang laut.
“Gelombang laut saat ini mengalami peningkatan setininggi 2 sampai 3 meter,” tutur dia.
Walaupun cukup beresiko dengan kondisi tersebut, tim SAR hingga saat ini terus berusaha melakukan pencarian. Pihaknya memang harus berpacu dengan waktu. Semakin lama korban tidak ditemukan, maka semakin kecil pula kemungkinan ia bisa ditemukan dalam kondisi hidup.
“Kita tetap berusaha keras, semoga bisa cepat ditemukan,” tutup Suris.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks