Pemerintahan
Kabupaten Layak Anak, Gunungkidul Masih Gagal Naik Status
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kabupaten Gunungkidul kembali meraih penghargaan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA) dengan kategori Madya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A). Pemberian penghargaan ini dilakukan secara virtual dari Jakarta pada Kamis (29/07/2021) kemarin.
Plt Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Subiyantoro melalui Kasi Perlindungan Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Achmad Afandi menerangkan, penghargaan kategori Madya ini merupakan yang ketiga kalinya diterima oleh Kabupaten Gunungkidul. Sejak beberapa tahun lalu, Gunungkidul memang masih terus bertahan pada predikat tersebut.
“Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Bantul masih sama yaitu Madya,” kata Afandi, Sabtu (31/07/2021).
Ia menjelaskan sebenarnya tahun ini pemerintah Kabupaten Gunungkidul menargetkan naik tingkatan yaitu di kategori Nindya. Akan tetapi memang dari hasil penilaian yang dilakukan oleh tim, Gunungkidul masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dioptimalkan.
Dalam penilaian yang dilakukan oleh tim pusat, ada beberapa hal yang menjadi dasar kegagalan naik kelasnya Kabupaten Gunungkidul. Diantaranya adalah pemenuhan hak sipil dan kebebasan anak, perlindungan, kesehatan, akses pendidikan, pemenuhan kebutuhan, termasuk juga kekurangan dalam hal administrasi serta beberapa hal lainnya.
“Komitmen dan eksekusi programnya masih perlu ditingkatkan lagi. Sebab penilaian terakhir pada tahun 2019 lalu, kemudian selama pandemi ada program kegiatan yang tidak bisa berjalan optimal sampai dengan tahun 2021 ini,” papar dia.
Kendati demikian, pemerintah bersama dengan masyarakat akan tetap meningkatkan komitmen untuk menuju Kabupaten Layak Anak dan pada tahun-tahun berikutnya. Sinergitas antar OPD dalam memberi dukungan terhadap anak juga akan terus dioptimalkan.
Menurut Afandi, ambisi peningkatan status dari Madya ini bukan semata lantaran gengsi saja. Akan tetapi, pemberian fasilitas terhadap anak merupakan salah satu upaya Pemkab Gunungkidul dalam meningkatkan sumber daya manusia daerah.
“Semoga ke depan jauh lebih maksimal untuk bisa naik tingkatan,” tutup Afandi.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials