Peristiwa
Kesaksian Orang Tua Bocah 10 Tahun yang Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes dan Polisi Tunggu Hasil Uji Lab






Girisubo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Meninggalnya NAA (10) warga Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo yang diduga meninggal karena keracunan massal tengah menjadi perhatian khalayak. UPT Puskesmas Girisubo saat itu bersama dengan jajaran kepolisian kemudian bergerak cepat melakukan pengecekan dan pengambilan sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Selepas adanya kejadian NAA meninggal dunia, tim dsri puskesmas kemudian melakukan tracing di lapangan dan pengambilan sampel sisa makanan yang dikonsumsi oleh para peserta pelatihan tersebut.
Beberapa peserta juga dimintai keterangan, ada sekitar 18 yang mengalami gejala seperti yang dialami oleh NAA yakni mual, muntah, dan diare. Kendati demikian, tidak ada warga yang dirawat di Puskesmas maupun rumah sakit.
“Petugas sudah melakukan pengecekan dan diambil sampel untuk cek laboratorium,” jelas Dewi Irawaty.
“Untuk hasilnya belum keluar,” sambung dia.







Hal senada juga diungkapkan oleh, Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Andika Arya Pratama. Ia mengaku telah mendapatkan informasi mengenai peristiwa yang dialami oleh bocah 10 tahun tersebut bersama dengan belasan warga lainnya. Informasi ini didapat dari laporan Kapolsek Girisubo. Akan tetapi hingga saat ini tidak ada laporan resmi terkait peristiwa tersebut.
“Langkah awal sudah dilakukan oleh jajaran Polsek dengan Puskesmas yakni pengambilan sampel makanan untuk uji laboratorium. Jadi langkah yang diambil, mengambil makanan dulu langsung kita serahkan ke Puskesmas melalui Kapolsek,” ucap Andika Arya.
Disinggung mengenai pemeriksaan saksi, ia mengatakan belum melakukannya. Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium apakah makanan tersebut memicu keracunan atau ada hasil lain. Setelah hasil laboratorium ini dikantongi petugas, nantinya akan dilakukan tindakan lebih lanjut lagi.
“Disisi lain, keluarga korban sudah ikhlas atas kejadian (meninggal) tersebut,” sambung dia.
Ditemui terpisah, orang tua NAA, Beni Al England, mengatakan ia secara pribadi telah ikhlas atas kepergian NAA. Ia beranggapan bila memang umur anak pertamanya tersebut hanya sampai saat itu saja. Tanpa niatan memojokkan pihak manapun, ia tak ingin memperpanjang kejadian tersebut dan telah mengikhlas kepergian putrinya itu.
“Sebetulnya gini saya mau klarifikasi dulu. Saya gak mau memojokkan siapapun. Anak saya meninggal kalau dari keyakinan saya sendiri karena sudah takdirnya seperti itu. Saya gak mau memojokkan salah satu pihak. Keyakinan saya murni karena anak saya umurnya hanya sampai segitu. Kalau soal makanan dan lain-lain saya tidak mau jadi permasalahan lebih lanjut,” ucap Beni saat ditemui.
Kendati demikian ia tidak menampik jika anaknya pada Selasa sore mengonsumsi nasi box dari acara pelatihan yang diselenggaralan di Kalurahan Jerukwudel.
Ia menceritakan, Selasa sore NAA mengonsumsi makanan berupa nasi dan ayam bakar tersebut. Selasa malam menjelang Rabu dini hari, NAA mengeluh sakit perut kemudian diberi minyak herbal di bagian perut oleh ibunya. Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari ia bisa tertidur pulas, kemudian sekitar pukul 07.00 WIB bangun tidur dan sempat ngobrol dengan ibunya karena badanya sudah lebih sehat dan ingin melanjutkan tidur.
Namun sekitar pukul 10.00 WIB gejala muntah dan diare hebat dialami kembali oleh bocah tersebut. Keluarga kemudian memutuskan untuk membawanya ke Puskesmas Girisubo untuk mendapatkan penanganan.
“Saat itu muntah sekitar 3 kali di kamar saya, kamar simbahnya. Dia juga minta pampers takutnya kalo pipis atau BAB di jalan, kemudian dibawa ke Puskesmas setelah diperiksa dirujuk ke rumah sakit kebetulan yang dekat kan di Praci,” paparnya.
“Di jalan dia terus kami ajak ngobrol, akan tetapi kondisinya justru menurun. Kemungkinan di separuh perjalanan sudah meninggal tapi kami lanjutkan ke rumah sakit untuk memastikan, ternyata dokter mengatakan anak saya sudah meninggal dunia,” jelas dia.
Mendapat keterangan dari rumah sakit bila putri kecilnta tersebut meninggal dunia, Beni pun syok berat hingga pingsan. Saat itu, istrinya sempat menanyakan ke pihak dokter apa yang sebenarnya terjadi,diagnosa sementara dokter karena usus buntu NAA pecah.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks
-
bisnis4 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter