Pemerintahan
KTP Elektronik, Ribuan Warga Tercatat Miliki Data Kependudukan Ganda


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Proyek KTP elektronik menyimpan permasalahan pelik. Tak hanya masalah blanko saja sehingga membuat ktp-el belum bisa tercetak, namun permasalahan juga datang dari adanya data ganda. Tercatat ribuan warga Gunungkidul memiliki data ganda.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kabupaten Gunungkidul, Eko Subiantoro, menerangkan, berdasarkan pantauan pihaknya, masih ada sekitar 4.000 warga yang memiliki data kependudukan ganda. Dipaparkan Eko, adanya data ganda ini disebabkan karena ketika satu warga masuk dalam lebih dari satu Kartu Keluarga (KK). Mereka juga melakukan perekaman data di banyak wilayah dan lintas daerah sehingga Nomor Induk Kependudukan (NIK) tercatat lebih dari satu.
"Mereka melakukan perekaman di mana-mana, sebagai contoh warga di Kecamatan Panggang, melakukan perekaman di Kecamatan Wonosari. KTP elektronik belum jadi, sudah rekam lagi di Kecamatan lainnya, tentunya NIK mereka jadi ganda," ujar Eko, Senin (12/3/2018) siang.
Guna mengatasi permasalahan tersebut, termasuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan, pihak dinas lantas melakukan pemblokiran terhadap data yang memiliki lebih dari satu NIK tersebut.
Setelah dilakukan pemblokiran, ribuan data yang ganda tersebut kemudian diendapkan. Disdukcapil Gunungkidul. Data yang diendapkan lantas diteruskan ke Kemendagri guna dilakukan penghapusan secara permanen.
"Kita tinggal menunggu prosesnya dari sana (Kemendagri)," katanya.
Tak hanya data ganda, penuntasan program KTP elektronik pun juga terkendala dengan anomali data. Diterangkan Eko, anomali data ini sendiri terjadi ketika pihaknya melakukan pencocokan serta penelitian ke desa-desa. Tak tanggung-tanggung, jumlah anomali data yang saat ini terpantau berjumlah 25.000 warga.
“Anomali data ini missal data orangnya ada, tapi ketika dilakukan pencocokan ternyata sudah meninggal dunia atau berpindah domisili,” lanjut dia.
Anomali Data Kependudukan Tak Akan Hambat Data Pemilih
Meski mengakui perihal adanya data ganda maupun anomali data pada program KTP elektronik di wilayah Gunungkidul, Eko menjamin bahwa hal tersebut tidak akan berpengaruh pada data pemilih dalam Pemilu 2019 mendatang. Data pemilih untuk Pemilu 2019 diungkapkan Eko akan menggunakan data konsolidasi dari pusat.
“Tidak akan ada masalah karena kita menggunakan data konsolidasi. Kita di daerah tinggal melaksanakan penyandingan data seperti pemilih pemula, atau perpindahan penduduk, dan juga perubahan status pekerjaan yang berpengaruh terhadap hak pilih,” urai Eko.
Untuk mengantisipasi adanya permasalahan di kemudian hari, Disdukcapil Gunungkidul sendiri saat ini mengintensifkan penelitian dan pencocokan terkait data kependudukan hingga ke tingkat desa. Koordinasi telah dilakukan dengan seluruh pemerintah desa di Gunungkidul guna mendapatkan kondisi lapangan terkini dari data kependudukan yang telah masuk.
“Kita terus lakukan pencocokan dan penelitian untuk mendapatkan data kependudukan yang valid,” tandasnya.
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event2 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik2 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Sosial22 jam yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Budaya2 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara