fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Kunjungi Gunungkidul, Mentan : Tak Perlu KLB Antraks

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo sependapat tidak ditetapkannya status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait dengan kasus antraks yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Hal ini mengacu pada sejumlah hal. Kendati tidak ditetapkan KLB, ia menekankan agar penanganan yang dilakukan oleh pemerintah daerah lebih intensif.

“Memang kami sependapat untuk tidak di KLB kan secara nasional karena telah ditangani dengan baik oleh jajaran bupati. Namun penanganan harus lebih diintensifkan kembali,” ujar Syahrul Yasin Limpo.

Berkaca dengan kejadian di Kabupaten Gunungkidul dimana kasus antraks sampai menular ke manusia dan menyebabkan satu warga meninggal dunia karena sapi yang telah dikubur kemudian digali untuk dikonsumsi, ini menjadi perhatian umum. Maka dari itu, Kementan kemudian menekankan adanya penanganan darurat terhadap ternak yang mati karena antraks.

Berita Lainnya  Kisruh PHK Belasan Buruh PT Woneel, Disnaker DIY Minta Perusahaan Angkat Jadi Karyawan Tetap

“Ada penanganan cepat darurat atau SOS yang kami tekankan yakni hewan yang mati tidak boleh disentuh kemudian dibakar dengan maksud agar virus yang ada di hewan tersebut mati. Kemudian setelah dibakar ditimbun sedalam mungkin,” paparnya.

Selanjutnya, radius 200 meter dari lokasi temuan antraks harus diisolasi penuh. Petugas puskeswan yang ada di wilayah tersebut harus melakukan penjagaan ketat sesuai dengan protap yang berlaku.

“Kasus antraks hampir setiap tahun terjadi di Indonesia, untuk itu perlu sinergitas dan kesadaran untuk penanganannya. Harapan saya edukasi terhadap masyarakat terus dilakukan baik pencegahan maupun penanganannya seperti apa. Edukasi bagaimana menghadapi menyikapi antraks. Gejala klinis yang serius di hewan dan manusia sebenarnya nampak,”ucap dia.

Berita Lainnya  Kontroversi Pembentukan Dinas Pemuda dan Olahraga, Ini Kata Bupati Sunaryanta

Pada kunjungannya tersebut bantuan berupa vaksin dan obat-obatan juga diberikan oleh Kementan untuk menangani kasus antraks yang terjadi belakangan ini bantuan yang diberikan senilai Rp 631.613.132,00. Vaksinnya mencapai 60.817 dosis. Gunungkidul mendapatkan jatah sebanyak 11.017 dosis, dan DIY sebanyak 12.667 dosis. Sisanya sebanyak 37.133 dosis jadi cadangan di Balai Besar Veteriner Yogyakarta.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengklaim jika kasus Antraks saat ini terkendali. Ia berharap warganya juga tidak panik menghadapi isu Antraks dan optimistis membangun kekuatan untuk mengatasi masalah ini.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler