Connect with us

Pariwisata

Mata Air Meluap Karena Banjir, Puluhan Hektar Lahar Persawahan Berubah Jadi Danau Dalam

Diterbitkan

pada

BDG

Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sebuah keajaiban muncul pasca banjir yang merendam sebagian kawasan di Gunungkidul sejak Selasa (28/12/2017) silam.? Di tengah terjangan banjir yang mulai surut, tiba tiba muncul danau dadakan. Anehnya danau dadakan tersebut airnya berwarna jernih kehijauan. Tidak seperti layaknya air pasca banjir yang keruh dan berwarna kecoklatan.

Namun air yang terus menenggelamkan lahan pertanian dan juga hutan di Dusun Wediwutah?, desa Ngeposari, kecamatan Semanu ini berwarna jernih dengan ketinggian air lebih dari 10 meter. Bahkan tiang listrik yang melewati arela tersebut tidak terlihat lagi. Begitu juga degan ribuan pohon jati di wilayah tersebut tidak lagi terlihat. Semua menjadi genangan air luas yang berwarna hijau.

Berita Lainnya  Calender of Event 2022 Disusun, Dari Pentas Orchestra Hingga Konser Musik Pariwisata

Kepala Dukuh Wediwutah, Diarto, mengatakan, genangan air layaknya danau dadakan tersebut menutupi sekitar 30 hektar lahan. Pihaknya memprediksi air tersebut berasal dari mata air Wireneng yang biasanya dipakai oleh warga untuk mencuci dan mandi.

"Dulu mata air pernah meluap sampai 8 meter, namun sekarang kok sampai 20 meter dan luasannya mencapai 30 hektar. Ini luar biasa," ungkapnya kepada wartawan (30/11).

Dijelaskannya. Lahan yang terendam air jernih tersebut sebelumnya adalah lahan pertanian, dan jalan penyambung ke desa sebelah. Beruntung di daerah itu tidak ada pemukiman penduduk."Hanya ada peternakan ayam, lainnya lahan pertanian tadah hujan?," bebernya.

Dijelaskannya genangan air tersebut mulai terlihat dua hari yang lalu saat banjir mulai terjadi. Namun dalam dua hari airnya tidak menyurut dan terus meninggi. Pihaknya pun mulai khawatir dengan ketinggian air yang terus naik.

Berita Lainnya  Peringati Hari Pahlawan, Teraskaca Adakan Lomba Fotografi, Begini Syaratnya

"Ini belum pernah terjadi. Mudah mudahan tidak melebar dan meninggi, karena bisa mengancam permukiman warga," ucap Diarto.

Dari cerita yang beredar, di areal tersebut mengalir tujuh jalur sungai bawah tanah. Semua melewati mata air wireneng. Hujan yang cukup deras diperkirakan menjadikan air naik ke atas.? Suharjono

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler