Peristiwa
Menghilang Semalam, Ngatiyem Ditemukan Gantung Diri di Kebun Belakang Rumahnya



Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jelang hari-hari pergantian tahun ini, kejadian bunuh diri lagi-lagi terjadi di Gunungkidul. Identik dengan kejadian-kejadian sebelumnya, bunuh diri dengan cara gantung diri kembali menjadi pilihan warga Gunungkidul dalam mengakhiri hidupnya.
Rabu (26/12/2018) pagi tadi, Ngatiyem (90) warga Padukuhan Kudu, Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari ditemukan tergantung pada pohon jati yang terletak di kebun belakang rumahnya. Saat ditemukan, Ngatiyem sudah dalam kondisi meninggal dunia dan tidak ada luka bekas penganiayaan pada tubuhnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, korban sendiri sejak hari Selasa (25/12/2018) kemarin diketahui meninggalkan rumah dan tidak diketahui keberadaanya sampai dengan larut malam. Pihak tetangga serta kerabat sempat menduga Ngatiyem menginap di rumah anaknya yang berada di Wonosari.
Namun lantaran hingga keesokan harinya tidak juga ada kabar terkait keberadaan Ngatiyem. Pihak keluarga pun akhirnya melakukan pencarian di sekitar rumah.
“Korban ditemukan oleh Tupan (45), sudah tergantung di pohon jati belakang rumah korban,” kata Kapolsek Tanjungsari, AKP Sapto Sudaryanto, Rabu siang.
Dari pantauan, korban melancarkan aksi bunuh diri menggunakan sabuk stagen berwarna putih. Kedua tangganya dalam kondisi mengepal dan kedua kakinya membiru. Selain itu, keluar darah dari hidung korban.
“Ketinggian pohon jati 2,5 meter, jarak ikatan dengan tali simpul sepanjang 1 meter. Posisi kaki sudah menyentuh tanah karena ikatan tali pada pohon sedikit terlepas,” imbuh Sapto.
Ia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan bersama petugas medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Pihak keluarga pun sudah menerima terkait kematian korban.
Sementara itu, Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, kejadian tersebut merupakan kali kedua terjadi di wilayah Tanjungsari setelah yang pertama terjadi di Padukuhan Kayu Bimo, Desa Kemadang beberapa waktu lalu.
Pihaknya mengaku sangat menyayangkan terjadinya kasus benuh diri yang terjadi. Sejumlah upaya berupa pendampingan sebelumnya telah dilakukan utamanya terhadap lansia dan jompo.
“Korban merupakan jompo. Kita sebelumya juga sudah melakukan komunikasi dan pendekatan kepada warga jompo dan sakit-sakitan, sangat kami sayangkan (kasus bunuh diri) masih terjadi,” terang dia.
-
Sosial3 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Olahraga10 jam yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Sosial4 minggu yang lalu
Berkenalan dengan Ekawati Rahayu Putri, Calon Ketum HIPMI DIY yang Visioner
-
Sosial3 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kasus Kesehatan Mental Tinggi, Gunungkidul Kolaborasi dengan IPI untuk Penanganan dan Antisipasi
-
film3 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kasus Antraks Kembali Ditemukan di Gunungkidul
-
Sosial2 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum1 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Tinjau Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Pemerintahan1 hari yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul