Sosial
Musim Hujan Segera Tiba, BPBD Siapkan Langkah Antisipasi Bencana
Wonosari,(pidjar.com)–Para personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) nampaknya tak akan bisa sedikit mengendorkan kerjanya. Bila saat musim kemarau, para personel disibukkan dengan kegiatan dropping air, maka saat musim penghujan, mereka harus bersiaga mengantisipasi sejumlah bencana yang mungkin terjadi.
Menjelang musim penghujan ini, para personel BPBD Gunungkidul mulai melakukan pemetaan terhadap kawasan longsor. Belajar dari pengalaman sebelumnya, BPBD juga menyiapkan chainsaw atau gergaji mesin dan menganggarkan dana puluhan juta untuk sewa alat berat.
Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan konsultasi dengan konsultan terkait dengan pemetaan kawasan rawan bencana. Kendati demikian, dirinya belum bisa menyampaikan lokasi mana saja yang ditetapkan sebagai kawasan rawan bencana.
“Kita konsultasi lokasi rawan di zona utara, kajian longsor berpotensi terjadi di Patuk, Gendangsari,Nglipar dan Ngawen,” kata Edy, Jumat (01/11/2019).
Di Gunungkidul sendiri selain potensi longsor, bencana lain seperti banjir hingga angin kencang kerap terjadi saat musim penghujan. Untuk itu, pihaknya menyiapkan beberapa perlengkapan untuk mengantisipasi manakala perlu dilakukan langkah evakuasi terhadap warga masyarakat jika terjadi bencana di suatu wilayah.
“Kita ada anggaran Rp 60 juta untuk sewa alat berat. Kita juga menyiapkan chainsaw untuk memotong pohon-pohon yang tumbang jika terjadi angin kencang,” ucap Edy.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya korban jiwa, sejumlah Early Warning System (EWS) telah dipasang di 30 titik. Sehingga dengan demikian, peringatan yang nantinya muncul dapat segera direspon oleh masyarakat.
“Seluruh kecamatan sudah mempunyai EWS, rata-rata dua EWS di satu kecamatan,” imbuh dia.
Ia menjelaskan, selain pemasangan EWS, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang tinggal di lokasi rawan longsor untuk selalu waspada. Bahkan, jika kondisi tanah labil, mereka disarankan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Jika dipetakan, memang masih ada warga yang tinggal di sekitar kawasan rawan bencana seperti longsor,” jelasnya.
Selain itu, selama ini pihaknya juga telah melakukan pendampingan terhadap 56 desa tangguh bencana (Destana). Menurutnya, desa yang sudah masuk Destana telah menganggarkan dana untuk kebencanaan. Diharapkan, dengan adanya destana dapat mengurangi risiko-risiko yang terjadi akibat bencana alam.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini