fbpx
Connect with us

Sosial

Sempat Berhenti, Praktek Penjualan Lotere Telur Cecak Mulai Kembali Marak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Menjamurnya praktek lotere telur cicak di berbagai kecamatan wilayah Kabupaten Gunungkidul mengundang pro kontra di berbagai kalangan masyarakat. Ada yang senang dengan keberadaan lotere tersebut, namun banyak pula yang menganggap bahwa ajang ini merupakan praktek perjudian terselubung.

Penelusuran di lapangan, sejak beberapa bulan terakhir ini, lotere telur cicak memang mulai gampang ditemukan di sejumlah toko kelontong maupun angkringan. Berawal dari Kecamatan Semin, Ngawen, Nglipar dan hingga kini sudah masuk Kecamatan Wonosari dan sekitarnya.

Diketahui, usaha lotre telur cicak berasal dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah oleh seorang pengusaha yang memang sudah bertahun-tahun bergelut dengan usaha ini. Lahan Gunungkidul sendiri memang menjadi incaran karena menurut informasi, omzet yang didapat begitu sangat besar dan bahkan mencapai hingga puluhan juta rupiah per minggunya. Dengan membeli lotre seharga seribu per lipatan kertas, konsumen diiming-imingi deretan hadiah seperti rokok dan kaos yang disertai nomer.

Berita Lainnya  Aroma Pungli Dalam Pengelolaan Reservoir Air Bantuan Kementrian di Temuireng

Seorang penjual lotere telur cicak di Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Nyono (35), mengatakan, sudah hampir 5 tahun ini ia menjual lotre telur cicak. Satu minggu sekali, dia didatangi sales untuk mengganti barang dagangan lotere. Menurutnya, sales yang datang ini berasal dari Klaten, Jawa Tengah.

Dipaparkannya, kebetahannya berjualan lotere telur cicak ini tak lepas dari bagian keuntungan besar yang ia rasakan. Setiap lotere habis terjual, ia mengaku mendapat upah dari pemiliknya yang dititipkan sales tersebut dengan nominal Rp 1 juta. Namun jika lotere yang ia jual tidak habis, maka komisinya dihitung per lembar lotre yang terjual.

“Yang punya ini (lotere) pengusaha di Klaten. Lumayan laris dan bisa nambah penghasilan kok. Jualnya juga kucing-kucingan, kalau sore baru saya keluarkan,” jelas dia, Senin (07/10/2019) siang.

Omzet yang didapat dalam satu lapak lotre telur cicak ini mencapai Rp 5 jutaan. Biasanya, lotere jarang terjual habis ketika hadiah sudah menipis lantaran berhasil didapatkan oleh konsumen sebelumnya. Rata-rata, pembeli mengeluarkan uang hingga ratusan ribu lantaran asyik mencabut dan membuka lipatan kertas yang tertempel di lapak lotre.

Berita Lainnya  Obyek Wisata Sepi Selama Ramadan, Volume Sampah di Gunungkidul Menurun

“Lotere seperti ini sebelumnya sempat berhenti, tapi beberapa bulan ini mulai gencar lagi,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga, Setyo (41) warga Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari menyatakan memang akhir-akhir ini sering menemukan praktek penjualan lotere telur cicak. Meski cukup ramai di kalangan penggemarnya, namun Setyo mengaku tak pernah membeli lotere jenis ini. Hal ini lantaran ia menganggap jika lotere telur cicak merupakan perjudian. Iapun merasa risih ketika di lingkungannya didapati ada lapak lotere. Di Wonosari sendiri, menurutnya sudah banyak warung menjual lotre tersebut.

”Biar bagaimanapun itu judi. Apalagi kalau sampai ada anak-anak yang ikutan membeli lotere ini. Kasihan orangtuanya,” ungkapnya.

Bapak berkulit sawo matang ini berharap agar selekasnya pihak berwenang menelusuri terkait lotere telur cicak. Jika hal itu benar masuk unsur perjudian, sangat tidak pantas terpajang. Selain merusak dompet, juga merusak pikiran para konsumennya.

Berita Lainnya  Halal Bihalal IKG di Sewokoprojo, Obat Rindu Pada Kampung Halaman

“Sekali beli pasti terus menerus karena tuman,” cetusnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler