Sosial
Musim Ungkrung, Hutan-hutan Jati Setiap Hari Kini Ramai Dijubeli Warga
Paliyan,(pidjar.com)–Sejak beberapa waktu terakhir, sejumlah kawasan, khususnya di hutan jati setiap sorenya ramai oleh warga masyarakat. Warga yang tak sedikit pula berasal dari lokasi yang cukup jauh tersebut sibuk berburu ungkrung atau ulat jati. Rasa yang gurih serta harga keekonomian yang cukup mahal membuat banyak warga yang bahkan rela meninggalkan pekerjaan demi untuk berburu ungkrung jati.
Mereka rela menghabiskan waktu seharian agar dapat mengantongi ungkrung sebanyak-banyaknya baik nantinya untuk lauk maupun untuk dijual. Tak heran saat ini, pemandangan riuhnya sejumlah hutan jati di Kecamatan Playen atau Paliyan menjadi cukup biasa.
Dengan tekun, warga mengorek dedaunan yang berada di bawah pepohonan. Atau bahkan tak sedikit pula yang nekat memanjat pohon-pohon jati yang ada. Di wilayah hutan Jati Banyusoca misalnya, sejumlah warga setiap hari berdatangan di hutan jati tersebut. Tak hanya didominasi warga setempat, banyak pula yang datang dari Kecamatan Saptosari dan bahkan dari Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.
Seperti diungkapkan Agung, warga Desa Banaran, Kecamatan Playen. Ia mencari ungkrung jati sejak pagi hari di ladang tak jauh dari rumahnya. Biasanya, ia mulai mencari pohon jati dengan kondisi daun habis dimakan ulat (trigis). Menurutnya, di lokasi semacam inilah biasanya banyak ditemukan ungkrung ataupun ulat.
“Lumayan buat lauk. Kalau dapatnya banyak ya jadi camilan wedangan kalau ada teman yang datang,” katanya, Senin (17/12/2018).
Sebagai penikmat tahunan, dia pun rela menghabiskan waktu seharian di ladang. Sambil membawa toples, ungkrung maupun ulatnya yang sudah mudel (mau beralih dari ulat ke ungkrung) diangkutnya. Dia mencari ungkrung tidak sendirian tetapi ditemani oleh sejumlah warga tetangganya.
“Kalau untuk hari hari ini banyak dapatnya. Sedang musim-musimnya,” jelasnya.
Ungkapan senada disampaikan Tedi Bayu Saputra, warga Desa Giring, Kecamatan Paliyan. Sejak beberapa hari terakhir ia juga memilih berburu ungkrung. Masa libur sekolah saat ini membuatnya lebih leluasa untuk berburu makanan ekstrim ini.
“Ya dari pada tidak ada kegiatan, pilih pergi ke hutan jati ini untuk mencari ulat,” kata pelajar SMK tersebut.
Dalam sehari dirinya mampu memperoleh hasil buruan hampir satu kilogram. Selain untuk dikonsumsi sendiri, dirinya juga berburu untuk dijual kepada tetangga sekitar yang memesan. Harganya pun cukup tinggi. Per kilogramnya, ia bisa mengantongi Rp 80 ribu.
“Dimakan sendiri juga enak, apa lagi kalau dijual laku bisa buat tambah uang saku,” imbuh dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Jogja Disindir Netizen Kota Wisata Sampah, DPRD DIY : Pemkot Kurang Serius
-
Kriminal2 minggu yang lalu
Terjerat Korupsi, Mantan Kepala BPMRP Yogyakarta Dibui 6 Tahun
-
Politik4 minggu yang lalu
Jelang Pilkada 2024, Golkar Gunungkidul Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah
-
bisnis2 minggu yang lalu
Ali Rasyid Ajak Pengusaha Muda Bantul Perluas Jaringan Untuk Optimalkan Bonus Demografi
-
Politik2 minggu yang lalu
Bacalon Bupati Termuda Bantul Ali Rasyid Ikut Berperan Dalam Kajian Pengelolaan Dampak Lalu Lintas Usaha di Kawasan Malioboro
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Gunungkidul Beach and Run, Bravesboy, Endank Soekamti Hingga Pendhoza Akan Manggung di Krakal
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Dispar Bakal Gelar Gunungkidul Beach and Run di Kawasan Krakal
-
Info Ringan4 minggu yang lalu
Sejumlah Pelajar Gunungkidul Ikuti Olimpiade Sains Tingkat Nasional
-
Olahraga2 minggu yang lalu
PDBI Gunungkidul Selenggarakan Kerjurkab Drumband
-
Pendidikan4 hari yang lalu
Puluhan Tarian Nusantara Ditampilkan dalam Panen Karya SMK Negeri 3 Yogyakarta
-
Politik1 minggu yang lalu
Bacalon Bupati Bantul Ali Rasyid Ikuti Syawalan Bersama Ratusan Pengusaha Konsultan INKINDO DIY
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Dua Bacalon Bupati Bantul Ali Rasyid dan Abdul Halim Hadiri Agenda HIPMI BANTUL ‘Ngobrol Bareng Bupati Bantul