Info Ringan
Perbaikan Jalur Longsor, Jalan Wonosari – Jogja Macet Parah






Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kemacetan panjang terjadi di jalan Wonosari – Yogyakarta tepatnya di seputaran Watuondo, Desa Bunder, Kecamatan Patuk pada dua hari terakhir ini yaitu pada Sabtu (16/12/2017) hingga Minggu (17/12/2017) ini. Kemacetan panjang tersebut dipicu adanya perbaikan salah satu ruas jalan Yogyakarta – Wonosari yang rusak lantaran terkikis longsor sejak akhir November 2017 lalu.
Mulai pulihnya arus kunjungan wisatawan ke Gunungkidul pasca bencana alam menjadi penyebab utama kemacetan yang terjadi. Jalur di Watuondo sendiri saat ini hanya dibuka pada satu lajur saja lantaran adanya perbaikan jalan. Petugas terpaksa memberlakukan buka tutup arus lalu lintas.
Akibat kemacetan yang terjadi waktu tempuh Yogyakarta ke Wonosari atau sebaliknya menjadi lebih lama. Bahkan pada puncak arus kemacetan, seperti yang terjadi pada Sabtu (16/12/2017) malam kemarin, para pengguna jalan, khususnya roda 4 atau lebih harus rela menempuh 3 jam perjalanan. Jauh lebih lama dibandingkan pada situasi normal yang hanya berkisar 1 jam perjalanan.
Salah seorang pengguna jalan, Surya Wijaya warga Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo mengatakan, kemacetan memang paling dirasakan sejak 2 hari terakhir ini. Tingkat kepadatan kendaraan terjadi pada pagi hari dan sore hari, bersamaan dengan waktu masuk maupun kepulangan kendaraan yang mengangkut pada wisawatan.
"Kalau biasanya kan macetnya sesuai waktu datangnya wisatawan pada pagi hari dan kepulangan pada sore hari. Tapi karena ini buka tutup, jadi semuanya macet," kata dia, Minggu sore.







Pria yang berprofesi sebagai pengemudi bus ini menambahkan, pada saat lengang, waktu tempuh dari Wonosari ke Jogja pada akhir pekan ini mencapai setidaknya 1,5 jam.
“Kemarin (Sabtu) malam paling parah, saya sampai harus menempuh perjalanan sampai 3 jam. Memang padat sekali,” lanjut dia.
Dikonfirmasi, Kanit Turjawali Satlantas Polres Gunungkidul, Ipda Johan mengatakan antrean kendaraan di Jalan Yogyakarta – Wonosari tepatnya di tanjakan Watuondo, Desa Bunder, Kecamatan Patuk tersebut dikarekanan adanya sistem buka tutup untuk perbaikan jalan yang terkena longsor beberapa waktu yang lalu. Ditambah lagi untuk malam Minggu dan hari Minggu kendaraan yang masuk ke Gunungkidul bertambah banyak dengan masuknya para wisatawan sehingga memperparah kemacetan.
"Itu sebenarnya nggak macet banget, antrean terjadi karena hanya satu jalur yang digunakan," lanjut dia.
Ditambahkannya,agar terhindar dari kemacetan, Johan menghimbau kepada para pengguna jalan untuk mengambil jalur alternatif. Pengguna jalan bisa mengambil rute lewat Gedangsari – Nglipar – Wonosari. Meskipun lumayan jauh namun dengan melewati jalur altrrnatif itu akan mengurangi antrean kendaraan.
"Kita berlakukan sistem rekayasa arus dengan himbauan kendaraan melewati jalur Nglipar untuk menghindari jalur yang diperbaiki ini," pungkasnya.

-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jelang Idulfitri, Daop 6 Yogyakarta Bagi 250 Paket Sembako kepada Para Porter