Pariwisata
Perputaran Uang Pariwisata Gunungkidul Rendah, Pegiat Wisata Masih Sebatas Prioritaskan Jumlah Kunjungan
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2019/02/Gk-handayani.jpg)
![BDG](https://bankgunungkidul.co.id/images/iklan/bdg1082.gif)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/selamat-natal-2024_20241219_092452_0000.png)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/selamat-natal-2024_20241219_092453_0001.png)
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pariwisata Gunungkidul beberapa tahun terakhir ini memang menunjukkan kejayaannya. Namun demikian, di tengah mewahnya kunjungan wisatawan yang mencapai jutaan tiap tahunnya, dampaknya belum terlalu signifikan bagi masyarakat Gunungkidul khususnya di sektor ekonomi. Selama ini, perputaran uang dari wisatawan belum terlalu besar. Hal inilah yang kemudian membuat dampak kemajuan pariwisata masih belum bisa maksimal dalam mendongkrak kesejahteraan daerah maupun masyarakat.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengungkapkan, pola pikir pelaku usaha, masyarakat, dan pemerintah dalam mengembangkan dan memajukan daerah dari sektor pariwisata haruslah diubah. Di masa sekarang, paradigma sebatas meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata atau bahkan pendapatan asli daerah sudah tidak lagi relevan. Yang paling penting adalah bagaimana nantinya kegiatan pariwisata yang terjadi meningkatkan perputaran uang. Artinya, wisatawan harus juga banyak membelanjakan uangnya di Gunungkidul.
“Harus mulai dipikirkan bagaimana spending money wisatawan ke Gunungkidul ini bisa ditingkatkan secara signifikan,” urai Harry, Selasa (20/02/2019) siang.
Harry mengakui, perputaran uang wisatawan di Gunungkidul masih sangat kecil. Sementara yang difokuskan oleh para pelaku wisata adalah jumlah kunjungan maupun pendapatan retribusi. Menurut Harry, pemikiran semacam ini harus segera diubah agak dampak pariwisata bisa menyejahterakan daerah atau masyarakat. Inilah yang nantinya akan menjadi pekerjaan rumah besar bagi jajaran Pemkab Gunungkidul dalam mengembangkan pariwisata Gunungkidul.
“Kalau angka perputaran uang secara pasti kami tidak mengetahui secara pasti. Ini kami masih mencari pola atau metode perhitungan perputaran uang di Gunungkidul yang sesuai dengan kondisi,” kata Harry Sukmono.
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/selamat-natal-2024_20241220_202704_0000.png)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241220-WA0004-1024x389.jpg)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241220-WA0002.jpg)
![](https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241220-WA0003.jpg)
Perputaran uang yang dimaksud dalam hal ini ialah bagaimana masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah bersinergi dalam mengembangkan kawasan dan potensi yang dimiliki. Misalnya saja dengan mengembangkan akomodasi mulai dari hotel, souvenir, rumah makan, hingga atraksi lainnya. Sehingga pengeluaran seorang wisatawan di Gunungkidul jauh lebih banyak dari yang saat ini. Dalam peningkatan ini disebutnya bukan sebuah hal yang mudah mengingat memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan termasuk juga pelayanan yang prima pula. Kualitas sumber daya manusia pun harus mumpuni, mampu meberikan kesan yang baik dan tak terlupakan meski apa yang disuguhkan hanyalah hal yang sederhana.
“Disadari oleh semua kalangan jika lama tinggal wisatawan di Gunungkidul masih sangat rendah. Maka dari itu kerjasama yang nyata semua lini harus ada dan nyata,” papar dia.
Lebih lanjut diungkapkan Harry, pariwisata Gunungkidul memang saat ini masih didominasi oleh kawasan Pantai Selatan. Untuk obyek wisata lain yang nampak menonjol dan konsisten secara tingkat kunjungan adalah Nglanggeran dan Goa Pindul.
Ketergantungan pariwisata Gunungkidul terhadap Pantai Selatan ini juga menjadi pekerjaan rumah besar bagi jajaran Dinas Pariwisata Gunungkidul. Ke depan, Harry menyatakan akan memfokuskan pembangunan pariwisata di kawasan utara Gunungkidul. Kawasan ini menurut Harry sebenarnya memiliki pesona dan anugerah keindahan yang sangat besar. Namun memang secara pengembangan, baik secara potensi maupun promosi masih belum bisa maksimal.
“Dibangunnya jalan tembus Gunungkidul-Sleman diharapkan pemerintah sebagai awal kebangkitan pariwisata di zona utara,” imbuhnya.
Dengan pembangunan infrastruktur tersebut, akses wisatawan akan semakin mudah dan menambah peluang bagi kawasan utara untuk berkembang. Diperkirakan, saat jalur ini selesai dibangun dan menghubungkan Sleman dan Gunungkidul secara langsung, akan langsung dipadati oleh pengguna jalan. Kendati demikian, persiapan infrastruktur dan amenitas pun perlu diperlengkap kembali untuk memudahkan mobilitas.
“Seperti yang diketahui untuk infrastuktur sendiri di kawasan utara memang masih belum memadahi. Terlebih daya tampung obyek wisata yang juga belum maksimal,” tambah dia.
Dengan segala keterbatasan yang ada, Harry menambahkan bahwa pihaknya akan memberlakukan skala prioritas terkait pengembangan kawasan wisata. Salah satunya yang dipertimbangkan adalah adanya obyek-obyek wisata yang telah memiliki komunitas atau Pokdarwis. Nantinya, komunitas masyarakat itulah yang menjadi ujung tombak utama pengembangan pariwisata di suatu kawasan.
“Ada 3 lokasi yang akan dijadikan prioritas, Gunung Gentong, Nglanggeran dan kawasan Wonosadi yang harus dilakukan blow up lanjutan,” tutup dia.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials