Pariwisata
Juni, Obyek Wisata di Gunungkidul Dibuka Kembali
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Seluruh obyek wisata di Gunungkidul telah ditutup pemerintah sejak akhir Maret lalu. Penutupan ini seiring dengan upaya pemutusan mata rantai penyebaran Pandemi Covid19. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul memastikan, bulan Juni, seluruh obyek wisata dibuka kembali apabila fasilitas kesehaan yang ada memadai.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, saat ini pemerintah tengah melakukan sejumlah persiapan untuk menyambut para wisatawan. Terutama pada fasilitas kesehatan di masa Pandemi Covid19.
“Perisapan terus kami lakukan untuk kembali membuka seluruh obyek wisata di Gunungkidul, terutama kesiapan fasilitas kesehatan,” ucap Asti, Kamis (14/05/2020).
Menurutnya, pembukaa obyek wisata ini diiringi dengan fasilitas kesehatan di Gunungkidul yang telah siap merawat penderita virus corona. Terutama pada kapasitasnya
“Fasilitas kesehatan yang memadai jumlahnya sangat penting di masa pandemi Covid19 ini. Karena wisata di Gunungkidul hampir semuanya mass tourism (wisata massal),” imbuhnya.
Wisatawan massal yang ia maksud yaitu, apabila lokasi wisata dibuka, ada kemungkinan banyak orang yang berkumpul. Tentu hal ini sebanding dengan penyebaran virus yang kian terbuka.
“Sehingga kesiapan fasilitas kesehatan untuk antisipasi sangat penting. Jika fasilitas kesehatan siap, maka jika ada lonjakan jumlah pasien covid19 akibat dibukanya tempat wisata, pemda akan bisa melayani mereka,” jelasnya.
Ia mengatakan, dalam minggu ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan.
” Semoga bulan juni tempat-tempat wisata di Gunungkidul sudah bisa dibuka kembali untuk umum,” ujar Asti.
Sejauh ini Asti mengaku, sektor pariwisata menjadi tulang punggung sebagaian masyarakat. Dengan adanya penutupan, ekonomi masyarakat lumpuh. Sedikinya terdapat 42 obyek wisata yang ada di wilayah ini telah dinyatakan ditutup sejak tanggal 23 dan 24 Maret 2020 yang lalu.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, Gunungkidul mengalami kerugian hingga Rp.100 Miliar akibat penutupan obyek wisata. Menurutnya, apabila nantinya kondisi belum membaik, potensi kerugian sampai dengan Desember 2020 bisa mencapai Rp 500 miliar rupiah.
“Terdapat 3.635 pelaku wisata pun juga mengalami dampak,” pungkas Harry.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials