fbpx
Connect with us

Sosial

Siap-siap Krisis Air Bersih, Desa Harus Ajukan Bantuan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mengimbau para pemangku wilayah agar mengajukan permohonan droping air bersih. Untuk dana sendiri pemerintah menyiapkan Rp 530 juta untuk penanggulangan bencana kekeringan.

Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki menjelaskan, sampai dengan saat ini baru satu kecamatan yang mengajukan permohonan droping air yakni, Kecamatan Girisubo. Pihaknya mengimbau, jika terjadi krisis air diharapkan untuk mengajukan permohonan droping air.

“Informasi yang kami terima sudah banyak masyarakat yang membeli air dengan tangki-tangki. Kalau ingin dapat bantuan pemerintah desa atau kecamatan harus mengajukan permohonan ke BPBD,” ujar Edy Basuki, Kamis (30/05/2019).

Edy menjelaskan, jika sudah banyak permintaan, BPBD akan memetakan dan menjadwalkan proses pendistribusian bantuan air bersih. Ia mengimbau masyarakat yang butuh air bersih saat lebaran agar segera mengajukan bantuan.

“Pada prinsipnya kita siap untuk melakukan droping saat ini. Anggaran siap, armada juga sudah oke,” ucapnya.

Untuk droping pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 530 juta untuk musim kemarau 2019. Selain itu, juga disiapkan tujuh armada untuk pendistribusian bantuan air bersih. Jumlah anggaran tersebut terbilang menurun dibanding tahun lalu. Pada tahun 2018, anggaran penanganan kekeringan di Gunungkidul sebesar Rp 638.345.000.

Berita Lainnya  Omicron Masuk Indonesia, Dinkes Gunungkidul Siapkan Antisipasi dan Pemantauan

Selain droping, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan PDAM Tirta Handayani untuk melakukan pemetaan wilayah yang sudah teraliri atau sudah ada jaringan tetapi terkendala sehingga air tidak mengalir.

“Koordinasi dengan PDAM penting, karena untuk mengetahui secara menyeluruh lokasi mana saja yang saat ini sudah ada sambungan dari PDAM ataupun spamdus atau spamdes,” ucapnya. 

 

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler