fbpx
Connect with us

Sosial

Sis Tukijo Enggan Berbagi Bukit Dengan Warga, Jalan Penyelesaian Konflik Pantai Watukodok Makin Rumit

Diterbitkan

pada

BDG

Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sengketa antar sesama pengelola pantai Watu Kodok, Desa Kemadang, Tanjungsari terus memanas. Sejumlah upaya penyelsesaian yang digagas masih belum membuahkan hasil. Bahkan, upaya mediasi yang dilakukan terancam mentok setelah Sis Tukijo yang mengklaim diri sebagai salah seorang ahli waris penggarap bukit yang disengkatakan bersikeras untuk tidak mau membagi bukit tersebut dengan kelompok lainnya.

Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Sis Tukijo menjelaskan, apa yang ia lakukan saat ini hanyalah dalam rangka mempertahankan lahan yang selama ini turun temurun digarap oleh keluarganya. Ia mengklaim, bukit di sebelah barat Pantai Watu Kodok tersebut dulu digarap keluarganya.

“Memang tidak ada bukti tertulis kalau itu milik saya, tapi dulu karena digarap keluarga saya,” ujar Sis, Kamis (19/04/2018) kemarin.

Sis juga menyatakan keengganannya untuk menolak upaya pembagian bukit tersebut dengan pengelola Pantai Watu Kodok. Ia justru menyayangkan upaya sejumlah warga yang tergabung dalam Paguyuban Kawulo Pesisir Mataram (PKPM) yang tanpa seizinnya mengapling kawasan bukit Watu Kodok. Sis lebih memilih untuk menyerahkan pengelolaan bukit kepada pemerintah ataupun investor dibanding dengan membaginya kepada warga.

Berita Lainnya  HUT RI, Perpanjangan PPKM dan Lomba Bertahan Hidup

“Kalau semuanya mau dikelola oleh pemerintah atau investor saya mau, tapi kalau dikelola warga saya tidak mau,” kata dia.

Menanggapi hal tersebut, Camat Tanjungsari Rahmadian Wijayanto mengungkapkan konflik di Watu Kodok memang cukup memusingkan dirinya lantaran tak kunjung selesai. Kedua belah pihak yang saling bersikukuh memaksakan kehendak menjadi penyebab utama kegagalan mediasi yang dilakukan. Sebelumnya pemerintah sempat memberikan 2 opsi kepada para pengelola yaitu dengan peleburan dua kelompok menjadi satu dan pembagian batas wilayah.

“Tapi karena tidak disetujui warga ya memang belum ada hasilnya,” papar Rahmadian.

Kedua kubu yang bersengketa dijelaskan Rahmadian memiliki dasar yang sama-sama kuat. Hal tersebut cukup menyulitkan pihaknya untuk mengambil jalan keluar permasalahan. Namun kendati demikian ia tetap yakin masalah itu bisa selesai secepatnya.

Berita Lainnya  Mulai Beroperasi di Gunungkidul, Layanan Ojek Berbasis Online Masih Sepi Peminat

Terkait dengan upaya penyelesaian konflik, Rahmadian berharap semuanya bisa diselesaikan dengan jalan kekeluargaan. Ia menjanjikan ke depan akan segera menggelar pertemuan dengan kedua kelompok yang bertikai untuk membahas jalan tengan dalam konflik tersebut. Ia berjanji akan menyelesaikan permasalahan ini di tingkat kecamatan saja.

“Ndak perlu lah sampai sana (kabupaten), kami sudah minta kepada dinas agar permasalahan ini diselesaikan di tingkat kecamatan saja. Sebelum puasa akan saya selesaikan masalah ini,” urainya.

Humas Paguyuban Kawula Pesisir Mataram (PKPM) Watu Kodok, Surahman mengatakan, pihaknya juga berharap agar permasalahan ini bisa cepat terselesaikan. Adanya konflik semacam ini disebutkannya sangat mengganggu aktifitas warga masyarakat dalam mengembangkan pariwisata Pantai Watu Kodok.

Berita Lainnya  Ditargetkan Rampung Desember 2018, Proyek Pembangunan Jembatan Wonolagi Justru Mangkrak

“Kalau mau diselesaikan di tingkat kecamatan, kami oke saja. Tapi kalau memang tidak mampu ya kami akan tempuh jalur yang lebih tinggi, bahkan kalau perlu hingga provinsi,” tandas Rahman.

Surahman menambahkan sejak awal pihaknya tidak akan menuntut banyak dan tidak akan mempersulit pemerintah dalam menyelesaikan masalah di Watu Kodok. Yang paling penting bagi masyarakat adalah segera ada solusi serta kepastian sehingga mereka bisa dengan tenang melaksanakan kegiatan pengembangan pariwisata.

"Masalahnya kan bukit di sebelah Watu Kodok itu. Kalau memang harus dibagi dengan Pak Sis Tukijo, kita bersedia di ambil tengah-tengahnya, walaupun sebenarnya keseluruhan bukit itu milik Watu Kodok," lanjutnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata3 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler