fbpx
Connect with us

Sosial

Suami Pasien Positif Meninggal Dunia Awal April Lalu, Penelurusan Kontak Sampai ke Saptosari

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Pasca pengumuman adanya hasil positif terhadap seorang warga Padukuhan Gadungsari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul langsung melakukan penelusuran. Adapun penelurusan ini dilakukan terhadap sejumlah orang yang diketahui melakukan kontak dengan pasien positif corona berusia 74 tahun itu. Penelusuran sendiri bahkan dilakukan sampai ke luar wilayah Wonosari sebab beberapa waktu lalu ada keluarga yang melakukan kontak saat suami dari pasien meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, pihaknya telah bergerak cepat untuk melakukan pengecekan sejumlah orang terutama keluarga yang berkontak langsung dengan pasien positif. Terutama keluarga yang tinggal satu rumah dengan pasien.

“Sudah dicek orang yang serumah menggunakan rapid tes. Dari yang sudah diperiksa, hasilnya negatif. Masih ada dua yang kontak erat, tapi belum kita periksa,” kata Dewi, Rabu (15/04/2020).

Dewi mengatakan, penelusuran yang dilakukan pihaknya sendiri sampai hingga wilayah Saptosari. Sebab, ada keluarga pasien yang melakukan kontak langsung dengan keluarga saat suami pasien tersebut meninggal dunia.

Berita Lainnya  Memprihatinkan, Lebih Dari Separuh Warga Tegalrejo Masuk Dalam Kategori Miskin

“Kami lanjut tracing contact termasuk yang Saptosari. Baru hari ini,” sambung dia.

Pada Rabu pagi tadi sebuah rumah di wilayah Desa Monggol, Kecamatan Saptosari didatangi oleh petugas medis dari puskesmas. Mereka menggunakan pakaian APD lengkap untuk memeriksa kesehatan warga tersebut. Sebab diketahui, keluarga tersebut merupakan kerabat dekat dan sempat melayat saat suami pasien positif meninggal dunia. Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, suami pasien positif yang meninggal dunia tersebut juga berstatus sebagai pasien dalam pantauan (PDP).

“Suaminya belum sempat diambil swab,” ucap Dewi ketika disinggung mengenai keterkaitan virus corona dengan kematian suami pasien positif tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Wonosari, Tumijo mengatakan, suami dari ibu tersebut, telah meninggal 4 April lalu. Mereka diketahui pernah melakukan perjalanan ke luar daerah pada 21 Maret 2020 lalu untuk mendatangi hajatan. Kemudian, pada 25 Maret, keluarga tersebut berkunjung ke rumah sang anak di Kabupaten Bantul.

Berita Lainnya  Serapan Baru Capai 63%, Puluhan Miliar Anggaran Penanganan Covid19 Berpotensi Masuk SILPA

“Sejak mengeluhkan sesuai tanda-tanda, keduanya kemudian dinyatakan sebagai Pasien dalam Pengawasan (PDP),” ujar Tumijo.

Ia menambahkan, untuk pemakaman suami pasien positif telah dilaksanakan pada Sabtu 4 April malam oleh pihak RSUD Wonosari. Dalam pemakaman sendiri, jenzah langsung dibawa ke pemakaman setempat.

“Pemakaman juga seperti biasanya, yang membedakan hanya tidak disemayamkan di rumah, langsung dimakamkan,” jelasnya.

Terakhir keduanya diketahui berinteraksi dengan anak-anak, cucu dan adik yang tinggal satu pekarangan di RT 10 RW 13. Adapun keluarga yang berjumlah 11 orang tersebut kemudian melakukan isolasi mandiri.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler