Pemerintahan
Tindak Lanjuti Instruksi Sultan Pasca Polemik Pemakaman di Kotagede, Forkompimda Kompak Jaga Toleransi di Gunungkidul






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Insiden dalam pemakaman salah seorang warga di Purbayan, Kota Gede, Yogyakarta yang sempat memancing perdebatan di kalangan masyarakat berdampak cukup luas. Bahkan buntut dari polemik yang terjadi tersebut, Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat sekaligus Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta maaf kepada pihak keluarga. Selain itu, Sri Sultan juga meminta jajaran Pemerintah Kabupaten dan aparat untuk memahami konstitusi kemasyarakatan agar tidak lagi ada praktik intoleransi di Yogyakarta.
Menanggapi permintaan Sultan tersebut, Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan bahwa apa yang telah menjadi intruksi Sultan akan langsung ditindaklanjuti. Ia menyebut sampai dengan saat ini, toleransi antar umat beragama di Gunungkidul masih sangat terjaga. Kehidupan masyarakat berlangsung secara harmonis dan tak pernah terjadi gesekan-gesekan di masyarakat.
“Yang terpenting adalah saling menghargai antar umat beragama, kita semua punya keyakinan masing-masing. Sampai saat ini masih kondusif, kerukunan umat beragama masih terjaga,” kata Badingah, Senin (24/12/2018).
Secara terbuka, Bupati meminta masyarakat untuk mempertahankan tradisi toleransi yang sudah ada saat ini. Pihaknya pun saat ini terus menjalin koordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Gunungkidul, TNI dan Polri untuk ikut menjaga toleransi.
Senada dengan Badingah, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady menyatakan saat ini untuk wilayah Gunungkidul tokoh agama, FKUB dan masyarakat masih solid menjaga kerukunan. Pihaknya belum menemukan adanya indikasi intoleransi di wilayah Gunungkidul.







“Kami sangat menentang intoleransi, kalaupun ada FKUB jauh hari sudah mengantisipasi. Dari kami tingkat desa Bhabinkamtibmas sudah rutin selalu menyampaikan menghimbau menjaga toleransi. Apalagi menjelang Natal ini,” ujar Fuady.
Sementara itu, Dandim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Muh Taufik Hanif menambahkan pihaknya turut memberi pemahaman ke masyarakat untuk menjaga toleransi antar umat beragama. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di wilayahnya.
“Kita pengarahan masyarakat menjaga toleransi terutama oleh Babinsa yang ada diujung tombak. Istilah kita temu cepat lapor cepat, deteksi dini cegah dini. Kalau ada permasalahn segal dilaporkan sehingga bisa diantisipasi,” pungkasnya.