Info Ringan
Tujuh Penyebab Haid Kurang Lancar


Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jangan sepelekan perubahan yang terjadi pada siklus haid Emak termasuk aliran darah menstruasi yang tidak sebanyak biasanya (hypomenorrhea) bahkan hingga memperpendek hari menstruasi Emak. Dijelaskan oleh dr. Lina Akopians, Ph.D., seorang spesialis endokrinologi reproduksi di Southern California Reproductive Center, bahwa periode menstruasi yang terasa lebih ringan karena volume darah yang keluar cenderung sedikit bisa disebabkan oleh masalah hormon atau struktural di organ tubuh . Berikut tujuh hal yang dapat menyebabkain haid kurang lancar..
Efek stres
Banyak orang yang mengaitkan stres dengan perubahan pada siklus menstruasi. Nyatanya, stres dapat memicu hadirnya hormon kortisol yang kemudian menghambat kerja hormon dalam tubuh, salah satunya hormon estrogen yang berperan dalam siklus ovulasi. Penurunan kadar estrogen inilah yang membuat volume menstruasi sedikit atau bahkan tertunda sementara. Setelah stres pergi, biasanya menstruasi bisa kembali normal.
Kelenjar tiroid terlalu aktif
kelenjar tiroid, obat kelenjar tiroid, kelenjar tiroid di leher, kelenjar getah bening, ciri-ciri kelenjar tiroid Produksi hormon tiroid yang terlalu banyak (hipertiroid) bisa berdampak buruk bagi jantung, otot, dan tekanan darah. Di sisi lain, kondisi ini dapat memengaruhi kelancaran menstruasi Anda. Akibatnya, aliran darah haid jadi lebih sedikit dari biasanya.
PCOS
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah gangguan reproduksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dalam tubuh wanita. Wanita dengan PCOS biasanya memiliki kadar hormon seks (estrogen dan progesteron) yang tidak seimbang, kelebihan hormon androgen (hormon seks pria), dan ada kista kecil di ovariumnya. Semua kondisi ini yang memengaruhi proses ovulasi normal sehingga membuat aliran menstruasi tidak lancar dan kurang teratur. Gejalanya bisa meliputi darah menstruasi sedikit atau bahkan tidak menstruasi selama beberapa waktu.
Kehamilan
Seharusnya wanita yang hamil tidak akan mengalami menstruasi. Namun, mungkin saja mengalami bercak darah, yang sering dikira sebagai darah menstruasi dalam jumlah sedikit. Padahal ini bukanlah darah haid, melainkan tanda awal kehamilan yang disebut perdarahan implantasi. Perdarahan implantasi adalah perdarahan yang terjadi saat sel telur yang telah dibuahi menempel di lapisan dinding rahim selama 6-12 hari setelah pembuahan. Selain itu, bercak darah juga bisa mengindikasikan kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan.
Penggunaan alat kontrasepsi
Menurut dr. Alyssa Dweck, seorang spesialis kehamilan dan kandungan sekaligus penulis buku The Complete A to Z for Your V, menuturkan bahwa pemakaian alat kontrasepsi bisa mempersingkat hari menstruasi karena volume darah haid yang dihasilkan relatif lebih sedikit. Baik yang berbentuk pil minum ataupun KB spiral, alat kontrasepsi berisiko mengganggu kestabilan hormon dalam tubuh. Beberapa wanita bahkan tidak mengalami menstruasi sama sekali. Jika merasa terganggu, segera konsultasi ke dokter. Dokter mungkin menganjurkan kontrasepsi non-hormom misalnya kondom atau IUD berlapis tembaga. Pastikan bertanya lebih dulu dengan dokter atau bidan untuk saran terbaik bagi kondisi kesehatan .
Sedang masa menyusui
Faktanya, menyusui bisa membuat masa ovulasi jadi tidak normal yang berimbas pada volume darah menstruasi sedikit, atau bahkan menunda menstruasi sementara. Bila menyusui dengan ASI eksklusif, maka menstruasi pertama baru akan terjadi 6 bulan setelah melahirkan. Sementara bila tidak menyusui, maka menstruasi bisa datang lebih cepat dalam 6-8 minggu setelah melahirkan. Pasalnya selama menyusui, tubuh akan memproduksi hormon prolaktin, alfa-laktalbumin, dan sintesis laktosa, yang dapat menekan hormon reproduksi pemicu ovulasi. Siklus normal baru akan kembali setelah masa menyusui selesai.
Penuaan
Faktor pertambahan usia merupakan alasan lain mengapa aliran darah menstruasi semakin sedikit, terutama bila telah memasuki masa pramenopause. Pramenopause adalah masa transisi sebelum menopause, yang membuat tubuh mengalami perubahan hormonal secara perlahan. Biasanya terjadi di usia 40-50 tahun dan memakan waktu hingga sekitar 4-6 tahun sebelum akhirnya benar-benar mengalami menopause. Jangan khawatir bila tiba-tiba mengalami volume darah menstrusi yang tidak sebanyak biasanya atau bahkan sempat tidak mengalami menstruasi, ini masih normal. bisa berkonsultasi pada dokter untuk informasi lebih lanjut.
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Belasan SD di Gunungkidul Tak Dapat Siswa Baru
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Pemerintahan19 jam yang lalu
Kesenjangan Pendidikan di Yogya Semakin Nyata, DPRD DIY Minta Pemda Lakukan Deteksi Dini
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
seni6 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Uncategorized6 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event5 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan5 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda