Peristiwa
Pilkada di Masa Pandemi, Potensi Sampah Diprediksi Meningkat






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Penyelenggara Pilkada 2020 agak berbeda dibandingkan penyelenggaraan Pemilu tahun 2019 lalu ataupun Pilkada periode sebelumnya. Meningat penyelenggaraan pilkada akhir tahun ini masih berada pada situasi pandemi, sehingga perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan lebih banyak dan mengacu pada protokol kesehatan. Dimungkinkan sampah atau limbah yang diproduksi pada Pilkada ini akan meningkat jika dibandingkan dengan hari biasanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, penerapan standar covid-19 akan dilakukan secara ketat. Nantinya masing-masing pemilih akan menggunakan sarung tangan plastik saat melakukan pencoblosan di bilik suara. Kemudian setelah selesai pencoblosan baru sarung tangan tersebut dibuang di tempat yang telah disediakan petugas.
“Sebagai langkah antisipasi saja. Selain kita menyediakan untuk petugas, pemilih juga diwajibkan menggunakan sarung tangan,” kata Ahmadi Ruslan Hani, Minggu (06/12/2020).
Adapun mekanismenya nanti, akan ada sebuah bilik khusus yang diperuntukkan bagi pemilih bersuhu badan lebih dari batas normal.
Diprediksi memang masalah sampah akan ada peningkatan saat pelaksanaan pilkada. Untuk itu, KPU sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul dalam penanganannya. Sebagaimana diketahui, jumlah DPT saja sebanyak 599.850 tentunya plastik dapat mendominasi sampah dalam pilkada 2020.







“Banyak komponen yang kita gunakan baik kertas maupun plastik. Secara teknis nanti pelaksanaannya dari DLH,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris DLH Gunungkidul, Aris Suryanto mengatakan, setiap kali dilaksanakan pesta demokrasi memang terjadi peningkatan volume limbah atau sampah yang signifikan. Mulai dari kertas, plastik, akomodasi makanan dan minuman. Terlebih di era pandemi ini jenis sampah nantinya akan cukup beragam. Mulai dari sarung tangan, face shield, masker dan lain sebagainya.
“Penanganan ada di kami tidak ada pengelolaan khusus sebanarnya. Hanya kerja reguler saja. Untuk masker tentu kami harapkan dirusak untuk antisipasi penyalahgunaan (dipungut ulang),” jelas Aris.
Ia berharap nantinya dimasing-masing TPS melakukan pengelolaan sampah secara mandiri dengan memilah jenis sampah. Kemudian nantinya DLH akan bekerjasama deengan unit pengelola sampah mandiri di setiap kalurahan yang sudah berjalan.
“Kalau kalurahan belum ada unit pengelolaannya nanti kita minta dari UPT pembuangan sampah. Kemudian diangkut dan sampahnya akan disortir di sana,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks