Connect with us

Sosial

Minat Baca Rendah, Baru Kurang Dari 10% Warga Gunungkidul Kunjungi Perpustakaan

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Minat baca masyarakat Indonesia diakui masih dalam kondisi rendah. Hal ini menjadi PR khusus bagi pemerintah untuk meningkatkan minat baca sehingga wawasan dan pengetahuan masyarakat jauh lebih luas dan sumber daya manusia yang ada lebih berkualitas. Tak terkecuali di Gunungkidul, minat baca masyarakat dan generasi milenial pun masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari kunjungan ke perpustakaan maupun pola pandang. Berbagai langkah terus dioptimalkan oleh pemerintah dalam mendongkrak minat baca.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gunungkidul, Ali Ridlo mengungkapkan saat ini jajarannya tengah berusaha semaksimal mungkin dalam meningkatkan minat baca masyarakat Gunungkidul dengan berbagai cara. Pengoptimalan unit-unit perpustakaan dan taman bacaan yang ada di desa maupun pusat kota terus dilakukan. Terobosan baru juga berlakukan agar dapat lebih menggaet minat masyarakat dan generasi milenial untuk membaca.

Berita Lainnya  Usung Konsep Desa Kreatif, Calon Kades Ngawu Ini Bermimpi Bangun Taman Kuliner Eksotis

Diantaranya program yang diberlakukan adalah meningkatkan kapasitas perpustaakaan desa dan taman bacaan. Jenis buku yang disediakan pun juga sangat mempengaruhi minat baca masyarakat, terlebih sekarang pemerintah menyediakan buku berbasis pemberdayaan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan, sehingga dapat menarik masyarakat.

“Ada 34 desa yaang tersebar di 18 kecamagan menjadi uji coba kami dalam menerapkan perpusdes inklusi. Sehingga selain meningkatkan minat baca juga memberikan wawasan mengenai peningkatan ekonomi serta pengoptimalan inovasi,” kata Ali Ridlo, Selasa (19/03/2019).

Terbukti langkah yang diambil ini sangatlah efektif dan efisien. Ibu rumah tangga terbantu dengan hal ini, sehingga mempengaruhi kunujungan ke perpustakaan desa atau taman bacaan yang ada. Selain itu jajarannya juga berusaha dalam memberikan referensi jenis buku di perpustakaan daerah, untuk menarik generasi milenial agar berkunjung ke perpustakaan.

“Ragam buku semaksimal mungkin kami tambah meski dengan keterbatasan yang ada,” katanya.

Meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan diakui Ali ada tantangan tersendiri. Kendala mulai dari pengetahuan, kesadaran hingga ragam buku pun dihadapi oleh jajarannya. Beberapa waktu lalu, ia juga meluncurkan sebuah aplikasi berbasis teknologi E-Pusda. Aplikasi ini sangatlah membantu sehingga para generasi muda tetap dapat membaca tanpa harus berkunjung ke perpustakaan.

Berita Lainnya  Terapkan Sistem Mina Padi, Pulutan Impikan Jadi Penyedia Benih Ikan

“Sebenarnya membaca itu tidak harus di perpustakaan. Berbagai media bisa jadi sarana untuk membaca, paling tidak dibiasakan sehari 4-5 kali membaca,” kata dia.

Bedasarkan data yang ia miliki kunjungan masyarakat ke perpustakaan hanya 65.000 orang pertahunnya. Sementara itu yang menjadi acuan pemerintah dalam menentukan kebijakan, dari jumlah tersebut tentu ada selisih yang sangatlah jauh dibandingkan dengan jumlah masyarakat Gunungkidul yang mencapai ratusan ribu jiwa. Peningkatan minat baca sangatlah berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.

Di era yang serba maju dan persaingan masyarakat yang ketat haruslah ada sisi keunggulan tersendiri. Terlebih Gunungkidul semakin kesini semakin bergeliat dan maju. Harus ada imbal balik dengan kualitas masyarakatnya.

Berita Lainnya  Hujan Diperkirakan Segera Turun, 70% Lahan Pertanian di Gunungkidul Telah Diolah

“Ini problem yang harus dituntaskan semua harus bergandeng tangan. Kami tetap optimis perlahan akan ada perbaikan yang signifikan, kesadaran masyarakat pun juga harus dipupuk,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis12 jam yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata2 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis4 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler