Peristiwa
Utamakan Kenyamanan Pengguna Jalan, Pemerintah Halau Pak Ogah dengan Gandeng Linmas






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mudik dan libur labaran tahun ini segera tiba. Hal tersebut turut dibarengi dengan kemunculan pengatur jalan ilegal atau kerap dikenal dengan istilah Pak Ogah. Acap kali, kemunculan Pak Ogah itu justru menganggu kenyamanan pengguna jalan. Mengantisipasi keluhan masyarakat maupun wisatawan, Dinas Pariwisata (Dinpar) Gunungkidul akan menggandeng unsur linmas untuk mengantisipasinya.
Kepala Dinpar Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, langkah menjalin kerjasama dengan Linmas sendiri merujuk pada hasil evaluasi tahunan menjelang lebaran. Pasalnya, pada saat musim liburan kehadiran pak ogah di jalur menuju wisata akan semakin marak. Biasanya, kata dia, mereka beroperasi di jalan yang naik turun dan kondisi jalan yang menikung.
“Sisi positifnya memang membantu, tetapi juga di sisi lain mereka menganggu karena meminta imbalan berupa uang,” kata Asti, Jumat (31/05/2019).
Untuk itu, pihaknya mengandeng kerjasama dengan linmas dan nantinya mereka akan ditempatkan di lokasi yang biasanya dijadikan tempat mangkal Pak Ogah. Sehingga, jika sudah ada linmas, dimungkinkan Pak Ogah tidak akan muncul di lokasi-lokasi tersebut.
“Linmas membantu mengatur lalu lintas sehingga tidak ada lagi pungutan liar yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab,” ujar Asti.







Harapannya, kerja sama dengan linmas bisa menghapus keberadaan pak ogah yang selama ini sering meresahkan para pengunjung. Sehingga cerita lama tentang keluh kesah wisatawan utamanya tidak lagi terjadi pada tahun ini.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ahmad Fuady mengatakan, jajarannya berkomitmen membantu Pemkab dalam upaya pengamanan dan kelancaran selama libur lebaran. Untuk kelancaran arus di sekitar kawasan pantai, selain mendirikan beberapa pos pemantauan, Polres Gunungkidul menerapkan kebijakan satu arah menuju ke Pantai Baron dan sekitarnya.
“Jalur searah kami terapkan agar tidak terjadi kepadatan arus kendaraan karena dengan kebijakan ini potensi macet langsung bisa diurai,” terang dia.
Secara teknis, penerapan satu jalur yakni, rute masuk ke pantai akan melalui pos pintu masuk di TPR Baron dan JJLS. Untuk keluar pihaknya menyiapkan jalur di area TPR di wilayah Kecamatan Tepus.
“Secara teknisnya pengunjung masuk dari TPR Baron atau JJLS langsung menuju ke lokasi wisata dengan bergerak ke arah timur. Di dalam pelaksanaannya akan terus kami pantau sehingga tidak ada kemacetan di jalur wisata,” pungkasnya.