Connect with us

Peristiwa

Dipicu Perubahan Suhu Ekstrim Dari Siang ke Malam, Ribuan Ikan Milik Peternak Mati Mendadak

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beberapa waktu terakhir, ribuan ikan yang dipelihara oleh para peternak Gunungkidul di berbagai wilayah mengalami mati mendadak. Bukan lantaran penyakit yang berbahaya, ikan-ikan ini diduga mati lantaran adanya perubahan drastis yang terjadi pada suhu udara pada siang dan malam hari.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Krisna Berlian mengatakan, berdasarkan laporan pada petugas Posikandu DKP, kematian mendadak ini terjadi pada komoditas ikan gurame dan lele yang dipelihara oleh peternak. Adapun ikan yang mati tersebut mencapai hampir 20% pada setiap kolam pembesaran. Kematian tersebut terjadi berselang satu sampai dua minggu setelah penebaran.

“Kematian benih lele dan gurame terjadi di hampir di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul seperti, Ponjong, Karangmojo, Semin, Patuk, Nglipar, Paliyan dan Playen,” kata Krisna, Jumat (14/06/2019).

Ia menjelaskan, berdasarkan penelusuran yang dilakukan dinas, kematian ikan yang terjadi ini lebih banyak dipengaruhi oleh perubahan pH air pada kolam. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan suhu udara antara siang dan malam hari yang cukup drastis.

Berita Lainnya  Tabrakan Mobil Dinas vs Pajero, 3 Orang Terluka

“Suhu udara pada siang hari panas dan kemudian menjadi sangat dingin ketika malam hari atau disebut bediding. Ini membuat ikan stress dan berdampak pada daya tahan tubuh ikan tersebut,” terang dia.

Dipaparkannya, bediding yang berkelanjutan jika tidak segera diatasi dapat merugikan para pembudidaya. Salah satu cara mengantisipasi bediding adalah memperbaiki kualitas air dengan pemberian probiotik dan perbaikan plankton dengan meningkatkan N/P rasio pada kolam.

Pemberian kapur dolomit 20 ppm pada malam hari juga dapat dilakukan sebagai buffer terhadap perubahan pH air. Selain itu akan lebih baik jika kolam mendapatkan sinar matahari secara penuh pada siang hari sehingga proses fotosintesa dapat berjalan dengan optimal.

Berita Lainnya  Tak Pernah Terlihat Depresi, Kakek 95 Tahun Tiba-tiba Gantung Diri

“Sirkulasi air juga sangat dibutuhkan khususnya untuk ikan yang bersisik agar terjadi perputaran air dasar dan air yang ada di permukaan kolam,” terang Krisna.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis2 minggu yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 minggu yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis3 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Berita Terpopuler