Peristiwa
Gantung Diri di Dalam Rumah, Sutaryono Diselamatkan Istri dan Mertuanya






Purwosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Aksi percobaan bunuh diri dilakukan oleh salah seorang warga di wilayah Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari pada Selasa (03/12/2019) sore kemarin. Beruntung meski sempat beberapa waktu tergantung di tali, nyawa Sutaryono (47) warga Padukuhan Jurung, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari berhasil diselamatkan. Secara dramatis, keluarga korban yang memergoki aksi nekat tersebut bertindak cepat dengan memotong tali rafia yang digunakan Sutaryono. Meski sudah dalam kondisi lemah, namun berangsur-angsur kini kondisi yang bersangkutan sudah membaik. Diduga tindakan ini dipicu adanya permasalahan dalam keluarga.
Babhinkamtibmas Desa Giricahyo, Bripka Isnan menceritakan, aksi yang menghebohkan warga Giricahyo ini pertama kali diketahui sekitar pukul 16.25 WIB. Saat itu, pihak keluarga yakni istri Sutaryono dan mertuanya pulang ke rumah usai beraktifitas di luar. Mulanya, tak ada kecurigaan diantara keduanya terhadap kondisi Sutaryono yang sendirian di dalam rumah. Namun baru masuk ke dalam, keduanya langsung melihat pemandangan yang mengerikan. Sutaryono sudah dalam posisi tergantung.
“Keluarga yang melihat kejadian itu kemudian langsung histeris. Seketika mereka mengambil sabit dan memotong tali plastik yang diikatkan di blandar rumah,” kata Isnan, Rabu (04/12/2019) pagi.
Berkat tindakan tersebut korban berhasil diturunkan. Namun, kepanikan tak berhenti sampai di situ. Sutaryono sudah dalam kondisi pingsan dengan mulutnya yang mengeluarkan banyak air liur. Namun, masih terdapat tanda-tanda kehidupan. Keduanya kemudian memanggil salah seorang tetangga mereka yang berprofesi sebagai petugas medis untuk memberikan pertolongan pertama.







“Saat itu mereka memanggil petugas puskesmas dan berhasil diselamatkan. Kondisinya sudah mengeluarkan air liur dan kencing di celana,” terang Isnan.
Tak hanya itu, petugas juga memastikan kondisi beberapa bagian tubuh yang dikhawatirkan mengalami kerusakan akibat aksi bunuh diri itu. Namun dari hasil pemeriksaan tidak diketahui adanya cedera fatal di tubuh korban.
“Hasil pemeriksaan kepada korban, menunjukan bahwa korban tidak ada tanda patah tulang cranial, ada trauma pada leher tetapi tidak berbahaya dan dubur tidak mengeluarkan faeces,” ungkap dia.
Ia menjelaskan, korban sendiri belum lama kembali ke Purwosari setalah lama hidup di perantauan. Ia juga diketahui memiliki tempramental tinggi, sehingga hal itu diduga menjadi pemicu depresi karena adanya permasalahan dengan keluarga.
“Korban ini kan menikah lagi, ada permasalahan dalam keluarga kemungkinan itu yang menjadi pemicunya,” kata Isnan.
Saat ini pihak keluarga terus melakukan pengawasan ketat kepada korban. Sebab dikhawatirkan korban mengulangi tindakan tersebut jika tidak diawasi.
“Kita dari pihak kepolisian juga melakukan pengawasan. Jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini,” pungkasnya.