Peristiwa
Serang Wisatawan Dengan Senjata, Kawanan Pelajar Bar-bar Hanya Dikenai Wajib Lapor






Panggang,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Tertangkapnya rombongan pelajar brutal yang melakukan aksi penghadangan terhadap sejumlah wisatwan di Jalan Panggang-Wonosari, Desa Giriharjo, Kecamatan Panggang pada Sabtu (14/12/2019) siang kemarin mengungkap sejumlah fakta. Pihak kepolisian sektor Panggang yang menangani kasus tersebut menyebut ada dua orang yang sempat menjadi korban keganasan para remaja tersebut. Namum begitu, pihak kepolisian tidak menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Kapolsek Panggang, AKP Mujiman mengatakan detail kronologis kejadian tersebut bermula ketika rombongan pengendara motor yang berjumlah sekitar 40 orang pelajar dari SMA UII Yogyakarta hendak menuju kawasan obyek wisata pantai Selatan Gunungkidul. Namun ketika mereka melintas di Jalan Panggang Imogiri Km 4, Desa Girisuko Panggang, salah satu anggota rombongan SMA UII Yogyakarta sempat dipepet oleh salah satu anggota rombongan pemotor yang mengatas namakan SMK N 1 Sewon dengan jumlah sekitar 25 pemotor atau 50 orang.
“Mereka ditanya asal rombongan identitas dan tujuan dari rombongan pemotor SMA UII tersebut,” kata Mujiman, Minggu (15/12/2019).
Sesampainya di timur Teminal Panggang, lanjut Mujiman, beberapa anggota robongan SMA UII Yogyakarta tersebut berhenti untuk menunggu anggota rombonganya yang sempat tertinggal. Namun beberapa orang anggota rombongan pemotor SMK N 1 Sewon kembali menghampiri anggota rombongan SMA UII sehingga terjadilah percekcokan.
“Tiba-tiba sepeda motor dari salah satu anggota rombongan pelajar SMA UII ditabrak oleh salah satu anggota rombongan pemotor SMK N 1 Sewon, dan akhirnya berujung penganiayaan yakni pemukulan dan sabetan ikat pinggang kepada 2 anggota rombongan SMA UII,” beber Mujiman.







Dengan adanya keributan tersebut masyarakat setempat melerai bentrokan yang terjadi. Kemudian beberapa warga langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Panggang namun setelah ditindaklanjuti petugas belum menemukan rombongan penyerang yang telah melarikan diri ke arah Kecamatan Saptosari.
“Beberapa rombongan pengendara motor dari pelajar SMA UII Yogyakarta termasuk kedua korban penganiayaan selanjutnya kita mintai keteranga,” ucap dia.
Ia menjelaskan, dari keterangan para korban tersebut diperoleh informasi bahwa mereka sempat mengalami penganiayaan. Adapun luka yang dialami oleh Dimas Rofiq (18) warga Pucung RT 05 RW 32, Pucung, Piyungan, Bantul mengalami lebam punggung akibat tendangan dan lecet pada kaki akibat terjatuh. Sedangkan Ayik Sulistyo (18) warga Blimbing Sari, No 78, Caturtunggal, Depok, Sleman mengalami luka lebam pada tangan kanan dan kiri, pinggang akibat pukulan tangan kosong dan sabetan ikat pinggang, sehingga mengalami luka lebam
Setelah pemeriksaan dilakukan, pihaknya memperoleh ciri-ciri rombongan pemotor yang mengatas namakan SMK N 1 Sewon termasuk ciri kendaraan pelaku penganiayaan. Kemudian setelah dinformasi cukup matang pihaknya melakukan pencarian dan pengejaran ke wilayah timur Kecamatan Panggang.
“Baru sekitar pukul 13.00 WIB rombongan tersebut dapat di amankan di lokasi wisata Pantai Ngeden Krambil Sawit Saptosari dan di giring menuju Polsek Panggang untuk kita mintai keterangan,” lanjut Mujiman.
Dari hasil interograsi terhadap rombongan siswa SMK N 1 Sewon di dapatkan keterangan bahwa yang melakukan penganiayaan merupakan HP (27) seorang karyawan swasta warga Mrisi, Tirtonirmolo, Kasihan Bantul. Ia mengakui telah menabrak kendaraan Ayik hingga mengalami kerusakan.
“Kemudian satu orang pelajar MDP (17) warga Kalangan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul. Ia akhirnya mengaku telah melakukan pemukulan terhadap para korban dengan menggunakan sabuk kain warna hitam yang ada gasper yang terbuat dari logam,” terang Mujiman.
Disinggung mengenai penyebab bentrokan itu, Mujiman menjelaskan bahwa dari keterangan bebarapa anggota rombongan pemotor pelajar tersebut tidak ada perselisihan antar sekolah. Sehingga kejadian tersebut diduga akibat dari kesalah pahaman sesama rombongan pemotor pada saat perjalanan ke pantai di wilayah Gunungkidul.
“Dari hasil pemeriksaan mereka tidak ada niatan untuk melakukan tawuran atau perkelahian. Tujuan awal mereka akan berwisata ke pantai Gunungkidul dalam rangka liburan setelah menyelesaikan ujian ahir semester. Selain itu untuk rombongan SMK N 1 Sewon atau rombongan SMA UII tidak ada yang ikut dalam gank atau kelompok klitih yang selama ini meresahkan di wilayah yogyakarta,” jelas Mujiman sekaligus mengkonfirmasi beredarnya informasi klitih di Gunungkidul.
Ia menjelaskan, pihaknya tidak menetapkan tersangka dalam bentrokan itu. Namun para pelaku yang terlibat membuat diwajibkan membuat surat pernyataan.
“Untuk para pelaku dilakukan pembinaan oleh Polsek Panggang yaitu untuk apel setiap hari senin dan kamis di Mapolsek Panggang,” pungkas dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
bisnis4 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Kebakaran di Rongkop, Bangunan Rumah Hingga Motor Hangus Terbakar
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu
-
Sosial1 minggu yang lalu
Komitmen HIPMI Gunungkidul Jaga Kebersamaan dan Dukung Kemajuan Investasi Daerah
-
bisnis4 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemeriksaan Selesai, Bupati Segera Jatuhkan Sanski Terhadap 2 ASN yang Berselingkuh
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puluhan Sapi di Gunungkidul Mati Diduga Karena Antraks