Pemerintahan
Selama Pandemi 20 Ribu Pemudik Datang ke Gunungkidul, Bupati : Kami Tidak Bisa Menolak






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah terus memantau perkembangan jumlah pemudik yang datang ke Gunungkidul mendekati Pilkada 2020. Pengawasan sendiri lebih ditingkatkan mengingat saat ini masih terjadi penularan kasus covid-19 yang disebabkan perjalanan dari luar daerah. Kendati demikian, pemerintah tidak bisa melakukan penolakan kepada para pemudik, hanya saja mereka diminta untuk lebih mendisiplinkan diri mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, hingga hari ini total pemudik yang masuk selama pandemi berlangsung sebanyak 20.594 orang. Jumlah ini pun diyakini masih akan mengalami kenaikan seiring libur akhir tahun dan gelaran pesta demokrasi pemilihan kepada daerah pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Terkait dengan PSBB di Jakarta belum ada lonjakan pemudik yang masuk, tapi saat ini terus kita pantau,” ucap Kelik, Rabu (16/09/2020).
Sementara itu,Bupati Gunungkidul, Badingah mengatakan, data ini diperoleh dari Sistem Informasi Desa yang ada di setiap kalurahan. Secara otomatis, pemudik yang datang wajib memberikan informasi kepada pamong kalurahan yang kemudian diinput melalui SID.
“Arus mudik tidak terbendung, kami tidak bisa menolak,” jelas Badingah.







Badingah menjelaskan masih terus mengalirnya pemudik ini hanya bisa dihadapi dengan penerapan protokol kesehatan secara disiplin. Untuk itu, koordinasi dengan Formpinda juga akan terus dilaksanakan. Untuk itu, pemerintah menghimbau kepada para pemudik agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
“Bagi pemudik, kami minta untuk melaksanakan karantina mandiri terlebih dahulu selama 14 hari,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPT Terminal Semin, Nur Wijaya mengatakan tidak ada peningkatan jumlah pendatang yang masuk melalui terminal Semin. Setiap harinya, penumpang yang turun ke Terminal Semin hanya jumlah belasan.
“Kalau keberangkatan sangat berkurang, yang tadinya 13 sekarang jadi 15, setiap harinya belum tentu ada,” jelas Nur.
Dari sisi protokol kesehatan, pihaknya hanya mampu melakukan pengecekan seperti kelengkapan masker bagi para penumpang. Hal ini karena di UPT Terminal Semin sendiri belum memiliki sarana penunjang covid-19.
“Baru pengajuan ke Pemkab untuk bilik sterelisasi, dan alat ukur suhu,” tutup dia.