Pemerintahan
Baru Rampung 37%, Pembangunan Pasar Legundi Terancam Molor


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Kecamatan Panggang terancam tertunda untuk bisa kembali memanfaatkan Pasar Legundi yang terletak di Desa Girimulyo, Kecamatan Panggang. Hal ini lantaran proses pembangunan pasar tersebut tersendat. Hingga saat ini, belum ada separuh proses pembangunan pasar yang dibangun dengan anggaran miliaran tersebut diselesaikan.
Kepala Bidang Pasar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Ari Setiawan mengungkapkan, pihaknya memang memberikan perhatian khusus terkait perkembangan pembangunan Pasar Legundi. Hal ini lantaran, hingga waktu efektif tinggal tersisa 45 hari kerja, pasar tersebut baru tergarap 37% dari rencana. Adapun untuk pembangunan pasar tradisional terbesar di Kecamatan Panggang ini, pemerintah menganggarkan dana sekitar 6 miliar rupiah.
Agar penggarapan bisa dikebut namun juga sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, pihaknya gencar menerjunkan konsultan pengawas di lokasi proyek. Dinas tidak ingin proses pembangunan molor sehingga nantinya pasar tersebut urung bisa digunakan oleh masyarakat.
“Kita sudah meminta rekanan untuk menambah tenaga kerja agar proses pembangunan bisa cepat terselesaikan,” ungkap Ari, Jumat (02/11/2018) kemarin.
Ari menambahkan, salah satu yang membuat progress pembangunan Pasar Legundi tidak sesuai dengan harapan adalah keterlambatan pengerjaan. Hal ini lantaran sempat terjadi kegagalan lelang sehingga prosesnya pun harus diundur. Akibat kegagalan itu, proses pengerjaan yang seharusnya dimulai pada bulan Juli 2018 silam, harus mundur hingga sebulan dan baru bisa dikerjakan di bulan Agustus.
“Kami akan terus awasi setiap progress pembangunan dan rekanan juga sudah diminta untuk lembur agar pembangunan bisa selesai tepat waktu,” katanya.
Pasar Legundi sendiri menjadi salah satu diantara 11 pasar yang dibangun di tahun anggaran 2019 ini. Selain Pasar Legundi diantara yang dibangun diantaranya adalah Pasar Mentel, Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari; Pasar Bedoyo, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong; Pasar Playen, Desa Ngawu; dan Pasar Hargomulyo di Kecamatan Gedangsari; serta Pasar Argosari, Wonosari.
“Kita ingin memberikan fasilitas di pasar-pasar tradisional agar mampu bersaing,” imbuh dia.
Sementara itu Anggota Komisi C DPRD Gunungkidul Anton Supriyadi memaparkan, progress lamban pembangunan Pasar Legundi bakal menjadi salah satu prioritas dari jajarannya. Pengawasan ketat akan terus dilakukan dalam proses pembangunan pasar itu. Ia menyebut bahwa dengan pengerjaan yang masih kurang dari separuh itu, secara hitung-hitungan teknis terdapat potensi adanya keterlambatan penyelesaian pembangunan.
“Kalau perlu akan kita sidak (inspeksi mendadak) ke pasar itu karena kalau baru 37%, maka potensi molor sangat besar,” katanya.
-
Sosial6 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan4 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Uncategorized2 jam yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang