Sosial
Jembatan Darurat Mbojing Ambrol Diterjang Banjir, Warga Gelaran I Kembali Terisolir






Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Warga Padukuhan Gelaran I, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo harus kembali terisolir. Jembatan sesek atau jembatan darurat yang dibuat pasca hancurnya jembatan permanen dalam bencana banjir, 28 November 2017 kembali hanyut terbawa arus sungai Oya pada Rabu (20/12/2017) sore tadi. Akibatnya, akses transportasi warga lumpuh lantaran jembatan tersebut merupakan jalur satu-satunya warga untuk beraktifitas sembari menunggu proses pembangunan jembatan Bonjing dirampungkan. Sebagai informasi, Jembatan Mbojing sendiri belum lama selesai dibangun warga.
Babinsa Desa Bejiharjo, Sertu Widodo mengatakan, hanyutnya jembatan darurat tersebut terjadi sekitar pukul 18.10 WIB. Kejadian bermula saat hujan lebat mengguyur wilayah Desa Bejiharjo sejak Rabu sore tadi. Intensitas hujan yang tinggi dengan durasi yang cukup lama membuat debit air di sungai Oya meningkat drastis. Derasnya aliran air akhirnya membuat jembatan darurat yang dibangun menggunakan bambu tersebut hanyut terseret arus.
"Arus sungai memang sangat deras sehingga jembatan darurat tak kuat menahan arus," ungkapnya.
Dipaparkan lebih lanjut, jembatan darurat yang runtuh tersebut dibangun oleh warga gelaran 1 secara bergotong royong. Meski dibuat seadanya, jembatan darurat itu menjadi satu-satunya akses warga setempat beraktifitaals. Widodo menambahkan, hanyutnya jembatan darurat juga terpaksa membuat warga Gelaran I harus kembali menggunakan perahu karet untuk menyeberang sungai.
"Kalau menggunakan perahu karet juga terbatas karena jika arus deras, tidak bisa dioperasikan," bebernya.







Padukuhan Gelaran I sendiri merupakan salah satu tempat yang sempat dikunjungi Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Presiden telah memerintahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) atau Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membangun jembatan dalam waktu maksimal 3 bulan.