Pemerintahan
Puluhan Set Segera Disebar, Seluruh Desa di Gunungkidul Bakal Miliki Gamelan Sendiri






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Puluhan desa di Kabupaten Gunungkidul bakal segera menerima seperangkat gamelan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul. Adanya penyerahan ini nantinya akan membuat seluruh desa memiliki gamelan. Diharapkan, dengan adanya alat kesenian tesebut turut mendorong niat melestarikan kebudayaan tradisional melalui kesenian.
Sekretaris Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Siti Isnaini Dekoningrum mengatakan, pada akhir tahun ini tercatat akan ada 47 desa yang menerima satu set gamelan bantuan dari pemerintah. Gamelan tersebut merupakan pengadaan yang sumber dananya berasal dari Dana Istimewa (Danais).
“Jadi seluruh desa di Gunungkidul dipastikan sudah memiiki gamelan. Yang 47 (desa) ini merupakan sisa desa yang belum menerima dari jumlah keseluruhan 144 desa,” kata Siti, Jumat (07/12/2018).
Dengan adanya peralatan gamelan tersebut diharapkan seluruh desa mampu memanfaatkannya sebaik mungkin untuk pengembangan di bidang kebudayaan. Sehingga nantinya pelestarian budaya dapat selalu berjalan melalui pentas kesenian yang menggunakan peralatan gamelan.
“Kita berharap nantinya dapat berfungsi maksimal, saat ini kita masih menunggu realisasi sehingga bisa segera diserahkan,” kata dia.







Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Agus Kamtono menambahkan, serapan anggaran danais di Gunungkidul sendiri sampai dengan November 2018 telah mencapai 80 persen. Sehingga pada tahun ini, penyerapan dapat dikatakan maksimal.
“80 persen dari total danais yang diterima Dinas Kebudayaan sebesar Rp 13 miliar telah kita gunakan, sisanya untuk gamelan itu tadi,” kata dia.
Ia menjelaskan, Danais sendiri selama ini digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan budaya. Agus mengatakan, danais tersebut selama ini tidak digunakan untuk pembangunan fisik.
“Kalau pembangunan fisik, seperti pembuatan Taman Budaya Gunungkidul itu anggarannya dari Dinas PU (DPUPR),” kata dia.
Setiap tahunnya penyerapan danais diklaim selalu maksimal. Namun demikian diakui memang masih menyisakan dana setiap tahunnya.
“Kalau serapannya maksimal, hanya saja memang ada sisa anggaran,” sambung Siti, menegaskan penjelasan Agus.