Connect with us

Peristiwa

Ada Tambahan 7 Kasus Positif, Dinas Minta Masyarakat Tidak Panik

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul kembali mencatat adanya tambahan oramg terkonfirmasi positif covid-19. Per 24 Oktober 2020 ini, konfirmasi positif di Gunungkidul bertambah 7 orang yang harys menjalani perawatan. Total selama ini ada 292 orang terkonfirmasi positif.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan 7 tambahan tersebut meliputi, laki-laki 74 tahun dari Kapanewon Semin yang memiliki riwayat skreening prolanis, laki-laki 71 tahun dari Kapanewon Karangmojo yang memiliki riwayat perjalanan, seorang perempuan 65 tahun dari Kapanewon Karangmojo yang juga merupakan pelaku perjalanan, dan laki-laki 34 tahun dari Kapanewon Paliyan yang masih dalam pelacakan anggota puskesmas.

Selain itu, Dinas Kesehatan juga mencatat adanya tiga orang yang sempat kontak dengan suspek covid-19 yang meninggal dunia. Mereka adalah perempuan 51 tahun dari Kapanewon Playen, perempuan 45 tahun dari kapanewon Playen, dan laki-laki 27 tahun dari kapanewon Playen, setelah menjalani swab hasilnya positif.

Berita Lainnya  Dua Masjid di Girisubo Jadi Korban Kejahatan

“Yang suspek itu meninggal tanggal 19 Oktober 2020 lalu dan belum sempat dilakukan swab tapi sudah meninggal dunia. Suaminya dari Jakarta,” kata Dewi Irawaty.

Dengan penambahan ini, total ada 292 orang dinyatakan positif dengan jumlah 264 sembuh dan 20 masih dalam perawatan medis.

“Kami masih terus memberikan himbauan ke masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitasnya,” tambahnya.

Dewi juga menghimbau agar masyarakat di sekitar lingkungan tidak panik dan khawatir. Dinas Kesehatan dan Puskesmas akan melakukan tracing, namun demikian swab sendiri tidak menyasar sembarang orang.

“Ndak usah panik. Jadi mereka yang diswab itu adalah mereka yang pernah bertemu dan bersentuhan (kontak) kalau yang tidak pernah bertemu dan kontak ya tidak perlu panik,” imbuhnya.

“Kontak erat itu adalah bertemu, bersentuhan, dan ngobrol dengan waktu lama dengan jarak yang cukup dekat. Sekali lagi tetangga-tetangga sekitar yang tidak kontak erat tidak perlu panik, yang terpenting tetap menerapkan protokol kesehatan,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler